Novanto Cuci Piring Sendiri di Tahanan

This browser does not support the video element.

Jakarta, era.id - Terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), Setya Novanto, mengatakan hidupnya setelah ditahan di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat prihatin. Novanto mengaku kerap makan seadanya hingga berat badannya turun dua kilogram.

“Tadi makan apa ya, Supermi. Sekarang kan sudah jadi anak kos. Rakyat jelata, makannya sama-sama (tahanan lain). Berat turun dua kilogram,” kata Novanto, sebelum persidangan di Pengadilan Tipikor, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2018).

Selama ditahan, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengaku kangen istrinya, Deisti Astriani Tagor. Deisti setia mendampingi Novanto setiap persidangan, kecuali dalam persidangan sebelumnya, Senin (23/1). Saat itu Deisti harus absen mendampingi suaminya karena diperiksa KPK sebagai saksi kasus perintangan penyidikan dengan tersangka Fredrich Yunadi.

“Kangenlah sama istri,” ujar Novanto.

Dalam kesempatan itu, Novanto juga menceritakan kesehariannya di tahanan. Termasuk kebiasaan para tahanan berbagi makanan dari keluarga yang menjenguk. Novanto juga mengungkapkan kerap mendapat tugas bersih-bersih di rutan.

“Pagi kita ngepel, nyapu, cuci piring. Saya kebagian cuci piring saja,” ujarnya sambil tersenyum.

Setya Novanto ditahan KPK sejak 20 November 2017 usai dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) akibat mengalami kecelakaan di Jakarta Selatan, beberapa hari sebelumnya. Saat itu mobil yang ditumpangi Novanto menabrak tiang lampu penerangan jalan dan Novanto mengalami luka di kepala.

Dalam kasus ini, Novanto didakwa memperkaya dirinya dan orang lain dari proyek pengadaan e-KTP dengan nilai kerugian negara Rp2,3 triliun.

Tag: korupsi e-ktp