Sebelum Travelling ke Luar Negeri, Unduh Safe Travel Dulu Guys
Sejak diluncurkan pada 2017, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha menyebut aplikasi berbasis mobile itu telah diunduh oleh 51 ribu pengguna smartphone.
Aplikasi Safe Travel yang telah diluncurkan tahun 2018 merupakan respon Kemlu untuk memberikan sarana pelindungan WNI yang sesuai dengan perkembangan zaman, khususnya kebutuhan travelers terkait aplikasi panduan bepergian ke luar negeri yang up to date dan mudah untuk digunakan.
“Safe Travel menyediakan semua informasi yang diperlukan oleh pengguna yang akan ke luar negeri untuk berbagai keperluan: wisata, belajar, bekerja, hingga haji dan umroh. Informasi tersebut meliputi situasi keamanan, imigrasi, hukum setempat, kesehatan, lokasi KBRI terdekat, dan tempat ibadah,” ungkap Judha dalam siaran pers, Kamis (28/11/2019).
Selain berbagai informasi penting tersebut, pengguna Safe Travel juga dapat meminta bantuan kepada KBRI/KJRI terdekat dalam situasi darurat. Safe Travel menyediakan fitur tombol darurat dimana pengguna dapat terhubung langsung dengan petugas KBRI/KJRI terdekat.
Judha Nugraha juga menjelaskan bahwa pelindungan WNI di luar negeri merupakan tugas semua anak bangsa baik pemerintah maupun non pemerintah. Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri mengapresiasi pihak-pihak non pemerintah yang turut berkomitmen untuk mengampanyekan perjalanan ke luar negeri yang aman bagi penggunanya. Kemlu akan terus melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak yang peduli dengan keselamatan WNI di luar negeri.
Kemlu mencatat 2,9 juta WNI menetap di luar negeri, dengan konsentrasi terbanyak di Malaysia, Arab Saudi, dan Taiwan. Namun, Judha mengatakan bahwa jumlah tersebut adalah WNI yang rajin melapor diri ke perwakilan RI di berbagai negara, atau belum mencakup jumlah total WNI yang belum terdata.
Selain itu, diperkirakan 9,7 juta wisatawan Indonesia bepergian ke luar negeri pada 2018, atau meningkat 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.