Bos Hidup mewah, Keuangan Garuda Masih 'Merah'

Jakarta, era.id -  Bukan cuma menyeludupkan Harley Davidson dan sepeda Brompton, para Direksi Garuda Indonesia juga punya skandal lain. Mereka diketahui berangkat ke pabrik Airbus di Toulouse, Perancis tanpa izin.

Mereka adalah Dirut Ari Ashkara, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Human Capital Heri Akhyar dan Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto.

Nama Iwan Joeniarto belakangan juga ikut terseret dalam skandal penyelupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton karena ketahuan ikut berperan dalam proses pengiriman kargo.

"Keempat direktur ini itu kalau menurut komite audit yang ditandatangani Komut, mereka enggak dapat izin dinas dari BUMN," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Jumat (6/12).

Nama Iwan Joeniarto belakangan juga ikut terseret dalam skandal penyelupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton karena ketahuan ikut berperan dalam proses pengiriman kargo.

Arya mengatakan dari hasil audit Dewan Komisaris Garuda Indonesia, keempat Direksi tersebut melanggar Surat Edaran Menteri BUMN SE08/MBU/12/2015 tentang perjalanan Dinas ke Luar Negeri bagi Direksi dan Dewan Komisaris.

"Kalau menurut komisaris melanggar sudat edaran menteri," kaya dia.

Mirisnya, kasus penyeludupan barang mewah itu ditengah usaha perusahaan pelat merah itu tengah melakukan efisiensi besar-besaran untuk memulihkan kondisi keuangan perusahaan yang masih 'merah' yakni sebesar 175,02 juta dolar AS atau setara Rp2,4 triliun pada tahun ini.