Virus Korona Baru Ancam Perayaan Imlek

Jakarta, era.id - Korban tewas akibat virus korona baru di China terus bertambah. Sebelumnya, pemerintah China mengidentifikasi pneumonia misterius yang mewabah di Wuhan sebagai varian baru virus korona (2019-nCoV).

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/1/2020) jumlah korban tewas menjadi 6 orang dan jumlah pasien terpapar virus yang gejalanya mirip dengan sindrom pernapasan akut parah (SARS) ini mencapai 258 kasus.

Komisi Kesehatan Nasional (NHC) menyatakan jumlah kasus yang dikonfirmasi dari seluruh wilayah China mencapai 291 pada Senin, tetapi masing-masing provinsi memberikan lebih banyak informasi terbaru pada hari Selasa yang menunjukkan penyebaran geografis yang semakin luas.

Pemerintah China juga menyatakan virus ini dapat menular antar manusia dan mengatakan 15 staf medis sekarang telah terinfeksi. Penyebaran virus ini memicu kekhawatiran tentang pandemi internasional apalagi menjelang Tahun Baru Imlek.

virus korona biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti flu biasa. Namun, infeksi virus juga dapat memengaruhi saluran pernapasan bawah hingga menyebabkan pneumonia atau bronkitis.

Komisi Kesehatan Wuhan mencatat, di Kota Wuhan sebanyak 136 kasus baru ditemukan pada akhir pekan lalu. Sementara itu, Otoritas Kesehatan di Distrik Daxing, Beijing, mengatakan, dua orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan kini dirawat karena pneumonia dan berada dalam kondisi stabil.

Wuhan adalah kota berpenduduk 11 juta sebagai pusat transportasi utama, termasuk selama libur tahun baru Imlek ketika ratusan juta orang China bepergian ke seluruh negeri untuk mengunjungi keluarga. Sejumlah kasus juga telah dilaporkan di Jepang, Thailand, dan Singapura dan bandara di kawasan itu. Kini, Amerika Serikat juga telah meningkatkan pemeriksaan medis.

Tag: bahaya virus rubella korona