Pemerintah Mau Kirim Logistik ke Mahasiswa di Wuhan, Gimana Caranya?
Menurut laporan yang diterima Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, ketersediaan makanan dan kebutuhan sehari-hari di kota yang kini dikarantina oleh pemerintah China untuk mencegah penyebaran virus korona itu, hanya akan bertahan 3-5 hari ke depan.
“Ini yang akan segera kita pasok, karena pada saat bahan makanan menipis tentu semua menjadi khawatir,” kata Menlu Retno usai meluncurkan Keketuaan Indonesia untuk Foreign Policy and Global Health (FPGH) Initiative di Jakarta, Selasa malam.
Masalahnya, wilayah Wuhan saat ini sedang dikarantina. Transportasi dari dan menuju Wuhan dihentikan oleh pemerintah China. Untuk itu, Dubes RI untuk China terus berkoordinasi dengan otoritas setempat.
“Perlu diketahui status Wuhan saat ini adalah lockdown, sehingga kita tidak bisa membawa bahan makanan masuk (ke kota itu). Semua pergerakan kita harus dikoordinasikan dengan otoritas China, termasuk dalam pengiriman logistik,” sambungnya.
Selain makanan, WNI yang berada di Wuhan juga mengeluhkan pasokan masker yang semakin menipis. Menurut informasi dari Persatuan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT), harga makanan dan kebutuhan sehari-hari termasuk masker masih tersedia di sejumlah toko di Wuhan, namun harganya menjadi lebih mahal.
Merespons laporan tersebut, Kemlu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pengiriman segera masker melalui maskapai Garuda Indonesia ke Beijing.
“Di Beijing ada biro pengiriman yang mendapat izin dari otoritas China untuk masuk ke Wuhan, dan KBRI Beijing kemarin sudah menghubungi biro pengiriman itu untuk membawa masker-masker yang diperlukan para WNI,” tutur Retno seperti dikutup dari Antara.
Berdasarkan data Kemlu, terdapat 100 WNI di Wuhan, yang terdiri dari 84 mahasiswa dan 16 tamu mahasiswa dari tempat lain. Sementara di Provinsi Hubei, secara keseluruhan ada 243 WNI.
Selama sepekan terakhir, pemerintah China telah mengisolasi Kota Wuhan dan menyiagakan 15 titik karantina di Provinsi Hubei, sebagai respons dari wabah virus korona tipe baru, yang telah menewaskan sedikitnya 106 orang dan menjangkiti ribuan lainnya.