Siapa Buang Bahan Nuklir di Serpong?
Padahal di area Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah dan Stasiun KA Serpong nilai paparan radiasinya normal. Lokasi penemuan paparan radiasi dengan Reaktor Serba Guna G.A.Siwabessy milik Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) di Kompleks Puspitek Serpong hanya sekitar 5 km.
Tim kemudian melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar daerah tersebut dan ditemukan nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal. Setidaknya ada lima hotspot di sekitar tanah kosong samping lapangan voli yang menjadi sumber nilai paparan radiasi lingkungan melonjak tajam.
"Pada saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J," Kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik, Indra Gunawan, tanpa merinci berapa nilai paparan radiasi yang ditemukan.
Proses pembersihan atau dekontaminasi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan terus dilakukan Badan Pengawasan Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).
Selain tanah, dekontaminasi juga dilakukan dengan memotong vegetasi atau pohon dan tumbuhan yang juga mengandung paparan radiasi. Meski ada penurunan kadar radiasi di lokasi tanah kosong dekat lapangan voli tersebut, paparan radiasi menurut alat pengukur radioaktif belum menunjukkan angka normal. Akhirnya tim gabungan Batan-Bapeten melakukan dekontaminasi dengan menggali dan menngumpulkan material terkontaminasi berupa tanah dan tumbuhan.
Pembersihan radioaktif telah memasuk hari ketiga dan berhasil dikumpulkan tanah terkontaminasi sebanyak 27 drum. Total tiga hari pembersihan 79 drum. Kemudian drum akan dievakuasi ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) Batan di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong untuk keperluan investigasi lanjutan.
Selain dekontaminasi, sembilan warga sekitar lokasi penemuan juga dilakukan pemeriksaan Whole Body Counting (WBC).
“Pagi ini akan dilakukan pemeriksaan WBC kepada warga yang disampling oleh Bapeten,” kata Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Heru Umbara.
Pelaksanaan pemeriksaan WBC ini tutur Heru, akan dilakukan di klinik Batan yang berlokasi di Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PKMR), Kawasan Nuklir, Pasar Jumat, Jakarta Selatan.
Serpihan Cesium 137 di Dalam Tanah
Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten, Abdul Qohar, dari hasil investigasi terdapat zat Cesium 137 (Cs-137) berupa serpihan yang tersebar di lima sumber paparan radiasi. Cesium 137 (Cs-137) adalah sumber dari paparan radioaktif di Batan Indah.
"Dari penggalian atau sumber memang ditemukan serpihan. Ketika diidentifikasi dengan peralatan untuk mengetahui jenis radioaktif, positif Cesium 137 (Cs-137)," kata Abdul Qohar saat kepada era.id, Senin (17/2/2020).
Menurutnya, Cs-137 biasa dipakai untuk industri pertambangan, pabrik kertas dan logam baja oleh BUMN dan swasta. Isotop radioaktof itu bisa berbentuk cairan atau bahan padat, tapi yang ditemukan di kawasan perumahan tersebut sudah berbentuk serpihan-serpihan kecil. "Jadi yang ditemukan bukan cairan atau benda, tapi serpihan bercampur tanah. Misalnya dalam satu genggam tanah, itu mengandung serpihan sumber tadi," katanya.
Lokasi Penemuan Cesium 137 (Dok. Bapeten)
Cesium 137 memang banyak diimpor dan beredar di Indonesia untuk keperluan industri, tapi peredarannya diawasi ketat oleh Bapeten dan badan pengawas nuklir di negara penyedia. Saat ini pimpinan Bapeten memberi arahan agar dilakukan pendataan dan penelusuran siapa saja yang menggunakan Cesium 137 di seluruh Indonesia. Data awal ini akan digunakan untuk investigasi lebih lanjut. Polisi juga mengisyaratkan akan melakukan penyelidikan.
"Pimpinan sudah menginstruksikan pendataan penggunanya siapa saja. Polisi juga mulai Sabtu kemarin sudah masuk, tapi kami belum tahu apa sudah penyidikan atau penyelidikan," ucapnya.
Soal dugaan pencurian bahan nuklir, Bapeten tak mau berspekulasi. Saat ini mereka sedang fokus dalam proses dekontaminasi agar tak membahayakan warga.
Polisi pun sudah menerjunkan tim KBR (Kimia, Biologi dan Radioaktif) untuk melakukan olah TKP kemarin. "Bareskrim berdasarkan hasil olah TKP sudah mengamankan beberapa sample termasuk tanah untuk dilakukan selanjutnya penyelidikan terhadap bahan-bahan tersebut dan juga penyebab dan juga mengapa daerah tersebut terpapar radio aktif jenis CS-137," jelas Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).