Ada Korona, Pesta Seks di LA Jalan Terus

Jakarta, era.id - Saat kantor, sekolah, dan gedung publik tutup di beberapa negara karena COVID-19, penyelenggara dua pesta seks di Amerika berencana untuk melanjutkan pesta mereka meskipun ada risiko dari penularan virus korona baru.

Nampaknya tak ada alasan untuk orang menyalurkan birahi para orgy-goers di tengah mengganasnya virus yang sudah menginfeksi di 114 negara itu.

Promotor pesta seks kelas atas, Snctm berencana untuk mengadakan pesta seks di Los Angeles akhir pekan ini dan di Manhattan bulan depan. "Acara Snctm berjalan sesuai rencana," kata seorang pengurus klub yang berbasis di Beverly Hills ini seperti dikutip dari New York Post, Kamis (12/3/2020).

Klub malam yang menyediakan layanan pesta seks ini akan menyediakan sabun dan hand sanitizer untuk mencegah penularan COVID-19. Para orgy-goers ini sepertinya tak peduli karena fakta belum ada penularan lewat hubungan seksual.

ilustrasi (Scntm)

Para member Snctm bukan orang sembarangan. Ada rules of the game dan biaya pendaftaran sebesar 8.000 dolar (Rp116 juta) untuk sekali even (belum termasuk tip).

"Tetapi ketika berhubungan seks, ada kontak yang sangat dekat antara dua orang, kemungkinan seseorang tertular virus dari orang yang terinfeksi hampir 100%, khususnya karena ciuman dan dari air liur," kata Dr Muhammad Munir dari departemen biomedis dan ilmu kesehatan Universitas Lancaster.

Meskipun relatif mudah untuk menemukan seseorang di sebuah pesta seks yang menunjukkan gejala, masalahnya adalah bahwa banyak orang mungkin tidak tahu mereka sudah mengidap COVID-19 sebelum uji lab. "Diperlukan lima hingga enam hari sebelum tanda-tanda klinis dimulai," kata Munir.

Bukan cuma pesta seks, kencan biasa juga menjadi kegiatan yang harus dihindari, setidaknya sampai pandemi mereda. "Kencan memiliki risiko tinggi penularan, karena Anda cenderung memiliki kontak yang lebih lama dengan orang lain. Anda dapat mencium mereka, memeluk mereka atau memegang tangan mereka selama beberapa jam. Semakin lama durasi Anda melakukan kontak dengan seseorang, semakin besar risiko penularan," ucap Munir.

 

Tag: kekerasan seksual