China Waspada Gelombang Kedua Korona
Sebelumnya, selama lima hari terakhir, China mengumumkan zero case untuk kasus penularan virus korona baru yang menjadi pandemi global ini. Namun, pada Senin (23/3), Kementerian Kesehatan China mengatakan, kasus baru ini naik dua kali lipat, yang melebihi kasus di hari Minggu.
Sebanyak 74 kasus baru berasal dari para pendatang yang kembali ke China. Dengan peningkatan tersebut, Pemerintah China kembali waspada serangan COVID-19 gelombang kedua.
Seperti dikutip dari Straits Times, Selasa (24/3/2020) Ibu Kota China, Beijing menjadi daerah yang paling banyak kasus baru hingga mencapai 31 kasus. Selain itu, Provinsi Guangdong tercatat 14 kasus baru, dan Shanghai dengan sembilan kasus baru. Hingga kini, China melaporkan total kasus mencapai 427.
Beijing pun telah memutuskan untuk membatasi para pendatang, serta mengalihkan penerbangan internasional yang masuk ke China. Kebanyakan pendatang ialah para siswa yang belajar di luar negeri.
Kasus baru ini pertama kali muncul di sebuah pusat kota Guangzhou. Laporan ini diterima pada hari Sabtu. Menyusul pada Senin, Beijing melaporkan kasus baru yang dibawa oleh para pendatang, serta Shanghai dengan laporan serupa.
Pemerintah kota Beijing pun mengarantina seluruh pendatang yang tiba selama 14 hari. Hal ini pun dilakukan guna menekan angka lonjakan dan serangan virus gelombang kedua di China. Korona sendiri telah membunuh sedikitnya 3.300 jiwa, dan menyebabkan 82.000 orang terinfeksi COVID-19 di seluruh China.