Belajar Bahaya 'Mudik' dari Italia

Jakarta, era.id - Wabah COVID-19 di Italia, episentrum wabah yang pertama di wilayah Eropa, memberikan pelajaran kepada masyarakat Indonesia untuk diam di rumah dan tidak mudik ke kampung halaman.

Dalam paparan bertajuk Andra Tutto Bene (semua akan baik-baik saja) pada webinar melalui Zoom, Selasa (21/4) malam waktu Jakarta, Duta Besar RI untuk Italia, Esti Handayani menyebut bahwa masyarakat Italia menyadari lonjakan kasus infeksi virus korona terjadi karena kesalahan mereka sendiri. Banyak warga Italia Utara yang 'mudik' saat wilayah tersebut menerapkan lockdown.

"Kesalahannya adalah pertama kali ketika Italia hanya menutup wilayah utara, membuat zona merah, begitu banyak anak-anak muda eksodus ke selatan untuk pulang ke rumah orang tua, rumah nenek mereka," kata Esti.

Setelah itu, ledakan jumlah pasien COVID-19 langsung terjadi. "Dalam seminggu terjadi ledakan orang yang positif korona dan kebanyakan yang meninggal adalah nenek-nenek mereka yang mereka sayangi. Di situ kemudian mereka sadar dan inilah pelajaran juga untuk kita semua," katanya.

Italia pertama kali mengonfirmasi kasus COVID-19 di negaranya tanggal 31 Januari yang terjadi pada dua pelancong China di Roma sebagai kasus impor dari Wuhan, China, pusat wabah bermula pada satu bulan sebelumnya.

Kemudian muncul kluster kasus yang cukup besar di provinsi Lombardy. Perdana Menteri Giuseppe Conte lalu menerapkan kebijakan karantina wilayah atau lockdown paling awal di kawasan bagian utara itu, bersama sejumlah wilayah lain di sekitarnya, pada 8 Maret hingga 3 April.

Setelah dua bulan lebih dari kasus pertama, berdasarkan data worldometers.info, jumlah kasus infeksi korona di Italia melampaui angka 183.000, yang ketiga tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dan Spanyol, dengan 24.000 lebih kasus kematian.

Karena itu, Esti menekankan agar masyarakat Indonesia patuh terhadap imbauan pemerintah untuk tinggal di dalam rumah dan tidak mudik, sekalipun saat ini memasuki masa Ramadhan dengan kebiasaan pulang ke kampung halaman ketika situasi normal.

 

Tag: mudik