Berkah di Tengah Pandemi COVID-19

Banyuwangi, era.id - Tidak semua sektor babak belur akibat pandemik COVID-19 yang menimpa Indonesia. Para penjahit kampung dan UMKM konveksi di Banyuwangi malah kebanjiran order dari pemerintah.

Para pelaku usaha ini mendapat pesanan untuk membuat masker kain sebanyak 1 juta buah dari Pemkab Banyuwangi. Dari total pesanan 1 juta masker, sebanyak 500.000 masker tahap pertama tuntas pada pekan ini. Sebanyak 130.000 masker yang selesai dikemas telah diserahkan ke Posko Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi, Selasa (28/4).

Salah seorang pelaku konveksi asal Desa Tembokrejo, Muncar, Wijayanti mengaku mendapat pesanan 10.000 masker dari Pemkab Banyuwangi dalam waktu relatif singkat. Dia bekerja lembur, bahkan harus menambah jumlah orang yang dipekerjakan.

 "Ini berkah. Di tengah wabah corona, saya masih dapat rezeki," kata Wijayanti seperti kami kutip dari laman resmi Pemkab Banyuwangi, Rabu (29/4/2020).

 Awalnya Wijayanti cuma punya enam pegawai. Namun karena banyaknya pesanan dan harus dikerjakan cepat, dia pun harus menambah karyawan tiga orang lagi.

"Harus saya tambah 3 pegawai lagi untuk packing-nya. Soalnya enggak bisa kalau yang jahit juga ikut packing juga," jelasnya.

Foto via banyuwangikab.go.id

Kondisi serupa juga diceritakan Atik, seorang penjahit asal Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Atik awalnya menggeluti usaha pembuatan kue bolu, namun dia memiliki keahlian menjahit. Walhasil, karena pesanan kue bolu sepi, dia beralih menjadi penjahit masker.

 "Saya coba-coba bikin masker, ternyata banyak yang membeli. Alhamdulillah, kok ternyata juga dikontak Pemkab Banyuwangi, diberi pesanan 3.500 masker bareng 12 ibu-ibu penjahit di desa,” ujar Atik.

Simak juga cerita dari Oki Arya, UMKM konveksi Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. Oki yang biasa memproduksi kaos dan kebaya sudah tidak mendapat order sejak Maret. Oki pun memanfaatkan stok kain bahan baku kaos untuk membuat masker. 

 "Stok kain masih banyak, saya buat masker. Salah satunya melayani pesanan Pemkab Banyuwangi yang harganya Rp 5 ribu per lembar. Saya bersyukur, awalnya pusing tidak ada order, sekarang terus produksi masker,” ujar Oki.   

"Kami sengaja pesan ke penjahit kampung dan UMKM, bukan ke skala industri. Kalau industri memang bisa cepat, tapi pesan ke penjahit kampung bisa sedikit membantu roda ekonomi mereka. Kalau dari segi kualitas, karya penjahit kampung tak kalah. Apalagi, mereka diberi panduan tentang standar masker kain yang aman," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan alasan pemerintah bukan memesen kepada industri yang sudah mapan.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, bilang seluruh warga wajib menggunakan masker kain kalau keluar rumah

Tag: covid-19 di indonesia