Penjelasan Ilmiah Soal Asteroid Penyebab Dukhan pada 15 Ramadan
Perhimpunan Kebudayaan Islam Indonesia (Indonesische Islamicher Kultur Verein/IIKV) di Bern, Swiss, bahkan hingga membuat kajian khusus menyikapi kabar mengenai dukhan pada Ramadan tahun ini. Hal itu setelah muncul pesan berantai dan pemberitaan mengenai asteroid.
Peristiwa itu pun banyak dikaitkan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Nu'aim bin Hammad dalam kitab Al-Fitan tentang suara keras di pertengahan Ramadan pada malam Jumat serta Al-Qur'an Surah Ad-Dukhan.
Peneliti Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Abdul Rachman menjelaskan, asteroid bergerak mendekati Bumi karena mereka bergerak sesuai orbitnya dan tidak berarti akan menabrak Bumi.
"Sekali lagi, kita tidak perlu terlalu khawatir, apalagi dikaitkan dengan tanggal 15 Ramadan, dari segi dalil agama tidak ada dan dari segi sains tidak ada (asteroid) yang mendekat. Tapi, kembalikan semuanya kepada Allah, karena kita bisa mati kapan saja," kata Abdul Rachman saat menyampaikan kajian mengenai meteor jatuh dan bencana di Bumi lewat siaran langsung dari Bern, Swiss, Minggu malam (3/5).
Ilustrasi (Pixabay)
Ia menjelaskan asteroid bisa bergerak mendekat atau menjauh dari Bumi. Asteroid bisa bergerak hingga berjarak 10 juta kilometer dari Bumi, tetapi tidak berarti akan menabrak.
"Tidak perlu khawatir, semakin lama pengamatan keantariksaan semakin teliti. Dari 1999 hingga 2018 jumlah asteroid semakin meningkat yang bisa kita amati, sehingga antisipasi kita lakukan setelah bisa diamati. Jadi jangan khawatirkan pada tanggal tertentu akan terjadi sesuatu," katanya.
Menurut tabel data NEO Earth Close Approaches, ada lima asteroid (2009 XO, 2020 JE, 2020 JF, 2020 HM4, 2016 HP6) yang mendekat ke arah Bumi pada 7 Mei 2020. Selanjutnya ada satu asteroid (2020 HB6) yang mendekati Bumi pada 8 Mei, dan asteroid 2020 HC6 bergerak mendekati Bumi pada 9 Mei 2020.
Asteroid-asteroid itu diklasifikasikan sebagai asteroid apollo yang diameternya 16 meter hingga 470 meter.
Kembali soal kabar dukhan. Ada sepuluh tanda kiamat yang disebutkan dalam hadis, pertama munculnya kabut (dukhan); Kedua, munculnya Dajjal; Ketiga, munculnya Dabbah; Keempat, terbitnya matahari dari barat; dan kelima, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Keenam, munculnya Isa bin Maryam; Ketujuh, adanya tiga gerhana, di timur; Kedelapan, gerhana di barat; Kesembilan, gerhana di jazirah Arab; dan kesepuluh, adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul.
Meski begitu, kepastian urutannya masih diperdebatkan. Begitu juga waktu kejadiannya. Ada yang menyebut bahwa sebagian sudah terjadi ada juga yang menyebutnya belum terjadi, bahkan perdebatan ini sudah terjadi pada masa sahabat, demikian dikutip dari NU Online.
Jika ada kejadian di masa sekarang yang sesuai dengan tanda-tanda kiamat yang disebutkan dalam hadis tersebut, belum tentu itu menjadi tanda yang pasti. Bisa juga kejadian yang sama akan terjadi di masa mendatang.