Mengapa Ratusan Masjid di Surabaya Masih Gelar Salat Tarawih?

Surabaya, era.id - Ratusan masjid dan musala di Kota Surabaya ternyata masih rutin menggelar salat tarawih. Padahal, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya belum dilonggarkan. Dan ada potensi penularan yang tinggi COVID0-19 kalau masih terus dilakukan.

Merujuk pada data Kementerian Agama (Kemenag), ada sekitar 290 dari 2.504 masjid dan musala  di Surabaya yang tetap menggelar salat tarawih. Malah masih ada sekitar 96 masjid di Surabaya yang belum mau meniadakan salat Jumat.

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Jawa Timur, maklum kalau masih banyak masjid dan musala yang belum mematuhi aturan PSBB. Jumlah masjid yang patuh pun sebenarnya tak kalah banyak.

"Kita bisa memaklumi. Kan ada orang masih berat, sesuatu yang sudah menjadi inhern dalam kebiasaan hidup sehari-hari, tiba-tiba harus dihentikan. Itu suatu shock dan ini harus ditangani secara persuasif," ujar Ketua PCNU Surabaya, Achmad Muhibbin Zuhri seperti dilansir dari Antara, Jumat (8/5/2020).

Muhibbin meminta petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) serta pihak kelurahan lebih aktif melakukan pendekatan. Dia sadar, ini bukan hal yang mudah.

"Ttapi tetap harus kita lakukan bersama-sama," katanya. 

"Tidak ada salahnya ibadah di rumah dalam kondisi seperti ini. Pada bulan Ramadan ini semua harus tetap gembira. Seorang mukmin akan sedih kalau melakukan maksiat," sambungnya.

"Makanya, dengan di rumah saja justru mengajarkan kita betapa nikmatnya bisa menjadi imam bagi anak dan istri," tambahnya lagi.

Selain itu, lanjut dia, yang terpenting lagi dari semua itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus menginstruksikan kepada semua warga Kota Pahlawan itu untuk berdoa dan bertobat kepada Allah SWT.

"Kemenangan rakyat Surabaya dalam perang 10 November itu berkat kekuatan doa dan ikhtiar," katanya.

Tag: covid-19 di indonesia