Anjing Labrador dan Cocker Spaniel di Inggris Dilatih Deteksi Korona
Pemerintah Inggris mengatakan, pihaknya akan mendanai 500 ribu pound atau sekitar Rp9 miliar untuk penelitian, yang akan dilakukan di London School of Hygiene and Tropical Medicine, Universitas Durham dan badan amal Inggris, Medical Detection Dogs.
"Anjing pendeteksi biologis berhasil menemukan kanker secara spesifik dan kami yakin inovasi ini mungkin memberikan hasil yang cepat sebagai bagian dari strategi uji kami yang lebih luas," kata Menteri Inovasi James Bethell, Sabtu (16/5) seperti dikutip Antara.
Anjing cocker spaniel (Foto: Couleur dari Pixabay)
Enam anjing, jenis labrador dan cocker spaniel, akan diberikan sampel bau pasien COVID-19 dari rumah sakit London dan akan dilatih untuk membedakan bau mereka dari orang yang tidak terinfeksi.
Medical Detection Dogs menyebutkan pihaknya pernah melatih anjing untuk mendeteksi kanker tertentu, penyakit Parkinson dan malaria. Jika nantinya berhasil, satu anjing akan mampu memeriksa hingga 250 orang dalam satu jam dan akan digunakan di ruang publik serta di bandara.
Para peneliti di Amerika Serikat dan Prancis juga sedang berupaya melatih anjing untuk mendeteksi penyakit tersebut.
Sejumlah kecil anjing juga diketahui telah tertular COVID-19, yang kemungkinan besar dari pemiliknya, menurut dokter hewan di Amerika Serikat, Belanda, serta Hong Kong.