Adik Via Vallen Positif COVID-19, Rumah Keluarga Ramai Disatroni Satpol PP
Via Vallen mengunggah sebuah hasil rontgen paru-paru sang adik. Pelantun "Sayang" tersebut menceritakan setelah adiknya didiagnosa pneumonia, Via Vallen meminta keluarganya untuk melakukan pemeriksaan.
"Ini hasil foto paru-paru adekku yang pneumonia. Berawal dari Apin yg kepalanya kebentur lantai terus mimisan jadi aku bawa ke lab. Aku juga mengajak semua keluarga yg belum pernah check up buat di check semua. Nah hasil paru-paru salah satu adekku ada #pneumonia." tulis Via Vallen di Instagram pada Senin (25/5/2020).
Keluarganya memang sudah khawatir dengan sang adik, sebab memiliki riwayat penyakit sesak napas, pneumonia dan kerap mengantar jemput kekasihnya kerja di Mall.
"Orangtua kuatir karena takut korona (fyi aktifitas adekku hampir setiap hari ke surabaya antar jemput pacarnya kerja di Mall). Akhirnya aku tanya ke beberapa spesialis paru dan semuanya bilang enggak papa (itu gara-gara rokok bla bla bla). Adekku ini memang pernah sesek nafas jauh sebelum adanya #corona. Tapi karena salah satu gejala korona adalah pneumonia, di rumah juga ada orang tua yang sakit" ujar Via.
Maka dari itu, wanita kelahiran 1 Oktober 1991 langsung menyuruh adiknya melakukan rapid test, dan hasilnya menyatakan non-reaktif.
View this post on Instagram"Jadi untuk memastikan semuanya beneran baik-baik saja, aku bawa dia rapid ke rs rujukan COVID-19 dan hasilnya Non Reaktive. Aku tanya ada lagi tes buat mastiin korona enggak? Kata beberapa suster disana ada swab, tapi ini enggak perlu karena rapidnya sudah akurat. Eman (sayang) uangnya mbakk, swab mahal loh dan hasilnya lama" jelas Via.
Namun, adiknya susah sekali untuk melakukan swab. Saking sang kakak ingin adiknya melakukan tes swab, Via mengiming-imingi adiknya uang jajan supaya melakukan tes swab dan hasilnya positif COVID-19
"Karena aku pengen memastikan 100 persen dia baik-baik saja, ya aku maksa saja dia swab dgn menjanjikan kalau hasilnya negatif aku kasih uang jajan karena sebenenya dia enggak mau di swab. Akhirnya dia mau. Setelah menunggu 10 hari, ternyata hasilnya positif. Dan dari Dinkes ada yang lapor ke RT buat bantu mengawasi adekku (diluar sepengetahuan keluarga karena aku belum tahu kalau adekku positif)" kata Via.
Via juga enggak tahu mengapa berita sangat cepat tersebar. Selain itu, tetangganya setiap melewati rumahnya kerap menyidir, sebab masih suka berkunjung ke rumah baru. Adiknya enggak percaya kalau ia terpapar COVID-19, lantaran merasa sehat.
"Enggak tau bagaimana ceritanya, tiba-tiba beritanya menyebar dan keluarga yang tinggal di rumah lamaku itu setiap kali ada yg lewat depan rumah pasti ada saja yang lewat sambil nyindir-nyindir. Karena adekku masih bolak balik rumah lama ke baru, akhirnya ada yang lapor ke puskesmas dan akhirnya jadi ramai nyamperin ke rumah, ada mobil puskesmas, satpol pp dan mobil polisinya juga. Akhirnya aku keluar buat menghadapi mereka dan memastikan kalo adekku enggak akan keluar-keluar rumah lagi. Nah masalahnya, adekku enggak percaya kalau terpapar, karena dia merasa sehat Wal Afiat dan segar bugar ( OTG lah bahasa medisnya)" ujar Via.
Kejadian itu, Via jadi disalah-salahkan karena memaksa sang adik melakukan tes swab. Kini adiknya Via sudah sudah melakukan isolasi mandiri di rumah selama dua pekan.
"Terus aku di salah-salahin gara-gara maksa dia swab, karena waktu itu dia denger sendiri beberapa suster dan orang di RS tersebut udh bilang enggak perlu swab! Karena aku janjiin uang akhirnya dia mau di swab. Udah 2 minggu lebih adekku di isolasi mandiri dirumah, sekeluarga jg di TCM 2x dan sudah selesai karantina selama 14 hari" jelasnya.