Adik Via Vallen Positif COVID-19, Rumah Keluarga Ramai Disatroni Satpol PP

| 26 May 2020 11:55
Adik Via Vallen Positif COVID-19, Rumah Keluarga Ramai Disatroni Satpol PP
Via Vallen (Instagram)
Jakarta, era.id - Penyanyi dangdut Via Vallen memberikan penjelasan terkait adiknya positif COVID-19. Melalui akun Instagram, penyanyi berusia 28 tahun itu menceritakan tragedi adiknya positif COVID-19 yang diduga berawal dari kerap mengantar-jemput kekasih yang bekerja di mal.

Via Vallen mengunggah sebuah hasil rontgen paru-paru sang adik. Pelantun "Sayang" tersebut menceritakan setelah adiknya didiagnosa pneumonia, Via Vallen meminta keluarganya untuk melakukan pemeriksaan.

"Ini hasil foto paru-paru adekku yang pneumonia. Berawal dari Apin yg kepalanya kebentur lantai terus mimisan jadi aku bawa ke lab. Aku juga mengajak semua keluarga yg belum pernah check up buat di check semua. Nah hasil paru-paru salah satu adekku ada #pneumonia." tulis Via Vallen di Instagram pada Senin (25/5/2020).

Keluarganya memang sudah khawatir dengan sang adik, sebab memiliki riwayat penyakit sesak napas, pneumonia dan kerap mengantar jemput kekasihnya kerja di Mall.

"Orangtua kuatir karena takut korona (fyi aktifitas adekku hampir setiap hari ke surabaya antar jemput pacarnya kerja di Mall). Akhirnya aku tanya ke beberapa spesialis paru dan semuanya bilang enggak papa (itu gara-gara rokok bla bla bla). Adekku ini memang pernah sesek nafas jauh sebelum adanya #corona. Tapi karena salah satu gejala korona adalah pneumonia, di rumah juga ada orang tua yang sakit" ujar Via.

Maka dari itu, wanita kelahiran 1 Oktober 1991 langsung menyuruh adiknya melakukan rapid test, dan hasilnya menyatakan non-reaktif.

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ini hasil foto paru2 adekku yg pneumonia Berawal dr apin yg kepalanya kebentur lantai terus mimisan jd aku bawa ke lab Aku jg ngajak semua keluarga yg belum pernah check up buat di check semua Nah hasil paru salah satu adekku ada #pneumonia ,orang tua kuatir krn takut corona ( fyi aktifitas adekku hampir setiap hari ke surabaya anter jemput pacarnya kerja di Mall ) Akhirnya aku tanya ke beberapa spesialis paru dan semuanya bilang gpp ( itu gara2 rokok bla bla bla ) Adekku ini memang pernah sesek nafas jauhh sebelum adanya #corona Tp krn salah satu gejala corona adalah pneumonia, dirumah jg ada orang tua yg sakit Jadi untuk memastikan semuanya beneran baik2 ajaa, aku bawa dia rapid ke rs rujukan #covid19 dan hasilnya NON REAKTIVE Aku tanya ada lg tes buat mastiin corona ga? Kata beberapa suster disana ada swab, tp ini ga perlu krn rapidnya sudah akurat Eman uangnya mbakk, swab mahal lohh dan hasilnya lama Krn aku pengen memastikan 100 persen dia baik2 aja, ya aku maksa aja dia swab dgn ngejanjiin klo hasilnya negatif aku kasih uang jajan krn sebenenya dia ga mau di swab Akhirnya dia mau... Setelah menunggu 10 harii, ternyata hasilnya POSITIF Dan dr dinkes ada yg lapor ke RT buat bantu ngawasin adekku ( diluar sepengetahuan keluarga krn aq blm tau kalo adekku positif ) Ga tau gmn ceritanya, tiba2 beritanya menyebar dan keluarga yg tinggal di rumah lamaku itu setiap kali ada yg lewat depan rumah pasti ada aja yg lewat sambil nyindir2 Krn adekku msh bolak balik rumah lama ke baruu, akhirnya ada yg lapor ke puskesmas dan akhirnya jadi rame nyamperin ke rumah, ada mobil puskesmas, satpol pp dan mobil polisinya jg Akhirnya aku keluar buat ngadepin mereka dan memastikan kalo adekku ga akan keluar2 rumah lagi Nah masalahnya, adekku ga percaya kalo terpapar, krn dia merasa sehat wal afiat dan seger bugar ( OTG lah bahasa medisnya ) Teruss aku di salah2in gara2 maksain dia swab, karena waktu itu dia denger sendiri beberapa suster dan orang di RS tersebut udh bilang GAK PERLU SWAB! Krn aku janjiin uang akhirnya dia mau di swab Udh 2 minggu lebih adekku di isolasi mandiri dirumah, sekeluarga jg di TCM 2x dan udh selesai karantina selama 14 hari ( LANJUTAN DI KOMENTAR )

A post shared by ???????????? ???????????????????????? (@viavallen) on

"Jadi untuk memastikan semuanya beneran baik-baik saja, aku bawa dia rapid ke rs rujukan COVID-19 dan hasilnya Non Reaktive. Aku tanya ada lagi tes buat mastiin korona enggak? Kata beberapa suster disana ada swab, tapi ini enggak perlu karena rapidnya sudah akurat. Eman (sayang) uangnya mbakk, swab mahal loh dan hasilnya lama" jelas Via.

Namun, adiknya susah sekali untuk melakukan swab. Saking sang kakak ingin adiknya melakukan tes swab, Via mengiming-imingi adiknya uang jajan supaya melakukan tes swab dan hasilnya positif COVID-19

"Karena aku pengen memastikan 100 persen dia baik-baik saja, ya aku maksa saja dia swab dgn menjanjikan kalau hasilnya negatif aku kasih uang jajan karena sebenenya dia enggak mau di swab. Akhirnya dia mau. Setelah menunggu 10 hari, ternyata hasilnya positif. Dan dari Dinkes ada yang lapor ke RT buat bantu mengawasi adekku (diluar sepengetahuan keluarga karena aku belum tahu kalau adekku positif)" kata Via.

Via juga enggak tahu mengapa berita sangat cepat tersebar. Selain itu, tetangganya setiap melewati rumahnya kerap menyidir, sebab masih suka berkunjung ke rumah baru. Adiknya enggak percaya kalau ia terpapar COVID-19, lantaran merasa sehat.

"Enggak tau bagaimana ceritanya, tiba-tiba beritanya menyebar dan keluarga yang tinggal di rumah lamaku itu setiap kali ada yg lewat depan rumah pasti ada saja yang lewat sambil nyindir-nyindir. Karena adekku masih bolak balik rumah lama ke baru, akhirnya ada yang lapor ke puskesmas dan akhirnya jadi ramai nyamperin ke rumah, ada mobil puskesmas, satpol pp dan mobil polisinya juga. Akhirnya aku keluar buat menghadapi mereka dan memastikan kalo adekku enggak akan keluar-keluar rumah lagi. Nah masalahnya, adekku enggak percaya kalau terpapar, karena dia merasa sehat Wal Afiat dan segar bugar ( OTG lah bahasa medisnya)" ujar Via.

Kejadian itu, Via jadi disalah-salahkan karena memaksa sang adik melakukan tes swab. Kini adiknya Via sudah sudah melakukan isolasi mandiri di rumah selama dua pekan. 

"Terus aku di salah-salahin gara-gara maksa dia swab, karena waktu itu dia denger sendiri beberapa suster dan orang di RS tersebut udh bilang enggak perlu swab! Karena aku janjiin uang akhirnya dia mau di swab. Udah 2 minggu lebih adekku di isolasi mandiri dirumah, sekeluarga jg di TCM 2x dan sudah selesai karantina selama 14 hari" jelasnya.

Rekomendasi