Sudah Ramai Wisatawan, Padahal Objek Wisata di Jawa Barat Belum Buka
Walaupun provinsi ini tengah siap-siap menerapkan new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB), tetapi kebijakan ini akan diberlakukan secara bertahap. Pembukaan objek wisata justru masuk ke tahapan terakhir.
Menghadapi kemungkinan lonjakan pengunjung ke objek-objek wisata, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar telah menyiapkan tim pemantauan pergerakan massa yang hendak menuju destinasi wisata.
“Beberapa destinasi seolah-olah itu sudah menjadi beberapa acuan dan tujuan objek, tapi kita belum berencana pembukaan beberapa destinasi wisata tersebut. Di minggu ini ada aksi pemantauan massa ke beberapa destinasi wisata,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jabar Dedi Sopandi, dalam keterangan persnya di Bandung, Rabu (3/6/2020).
Dedi yang juga bagian dari tim Gugus Tugas bilang, tim pemantauan massa akan disebar di sejumlah titik yang menjadi akses ke objek wisata di Jabar, seperti Pantai Pangandaran, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Sari Ater, Subang, Puncak, Bogor, dan lain-lain.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad menambahkan, pembukaan sektor pariwisata di Jabar akan dilakukan pada tahapan terakhir AKB.
Tahapan AKB di Jabar akan dilakukan di 15 kabupaten/kota yang masuk zona biru atau kasus COVID-19-nya terkendali. Tahapannya terdiri dari pembukaan tempat ibadah, selang seminggu kemudian pembukaan industri dan perkantoran, kemudian pertokoan.
“Setelah itu baru ke wisata. Kenapa wisata terakhir? Karena wisata kita itu masih sulit membendung wisatawan dari daerah-daerah yang mungkin masih zona merah dan sebagainya,” katanya.
Selain pariwisata, sektor lain yang disimpan di urutan terakhir new normal Jabar adalah pendidikan. Sejauh ini, gugus tugas dan para ahli masih melakukan kajian terhadap pembukaan sektor pendidikan. “ Kemungkinannya pendiikan itu bisa pendidikan daring sampai akhir tahun ini,” katanya.