WNI di AS Jangan Ikutan Demo dan Bikin Rusuh Terkait Kasus Kematian George Floyd
Pesan ini disampaikan Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin. Kata dia, Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Amerika Serikat jangan pernah ikut turun ke jalan terkait gelombang demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat.
"Saya meminta agar masyarakat Indonesia yang masih berada di Amerika (Serikat) tidak ikut turun ke jalan. Hal itu untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan," kata Azis, Kamis (4/6/2020).
Azis menegaskan, segala bentuk kekerasan, tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun. Dia berharap, situasi di AS bisa segera pulih. Terutama, tidak ada lagi kasus rasialisme atau perbuatan melawan hukum.
Indonesia sebagai negara sahabat, kata Azis, menginginkan Amerika yang merupakan salah satu negara demokratis terbesar di dunia, dapat kembali kondusif. Azis yakin, pondasi demokrasi serta aturan hukum di AS akan segera mampu mengendalikan situasi yang sedang berkembang secara konstruktif.
"Pemerintah Amerika (Serikat) seyogyanya dapat segera merangkul para tokoh agama dan masyarakat untuk meredakan permasalahan ini, jangan sampai berlarut dan membawa dampak signifikan kepada berbagai aspek," katanya.
Untuk memastikan keselamatan dan keamanan WNI di AS, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC, aktif menggelar pertemuan rutin secara daring.? Pertemuan ini dihadiri oleh unsur tokoh masyarakat, pemuka agama, ketua organisasi masyarakat, profesional, mahasiswa hingga penggiat seni.
Menurut Kuasa Usaha Ad-Interim/Wakil Duta Besar RI untuk AS, Iwan Freddy Hari Susanto, membangun jejaring komunikasi secara pro-aktif menjadi sangat penting sebagai wujud kehadiran negara. Apalagi jumlah WNI di sana terbilang cukup banyak dan tersebar di berbagai negara bagian.
"Terlebih lagi, jumlah WNI yang bermukim di AS sangat besar, yakni lebih dari 142 ribu orang. Mereka juga tersebar di berbagai wilayah dan kota di AS, termasuk di kota-kota kecil. Kita perlu menjangkau mereka secara lebih luas", ujar Iwan Freddy.
"Wilayah geografis AS sangat luas. Kemitraan dan sinergi dengan para tokoh masyarakat, pemuka agama dan ketua ormas, yang umumnya memiliki group-group WA sebagai sarana komunikasi rutin antar anggota mereka, terbukti sangat membantu mengetahui setiap perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat", imbuhnya.
"KBRI Washington DC dan seluruh KJRI se-AS juga telah secara massal menyebarluaskan iimbauan-imbauan resmi berisi bagaimana menyikapi perkembangan yang terjadi, antara lain seruan untuk tetap tenang, tidak keluar rumah bila tidak ada keperluan sangat penting/mendesak, selalu mematuhi peraturan otoritas setempat hingga mengontak nomor hotline KBRI dan KJRI jika perlu bantuan", tambah Wakil Dubes RI.