Fakta Miris Pertentangan Pakai Artis Kulit Hitam di Film Fantastic Four

Jakarta, era.id - Josh Trank, sutradara film Fantastic Four (2015) mengejutkan publik dengan pernyataannya bersama Geeks of Color. Dia mengaku dirinya sempat ditekan oleh pihak film karena mau memakai aktor berkulit hitam di filmnya.

Trank mengaku film yang ia garap dan tayang tahun 2015 itu seharusnya memakai aktris kulit hitam, yang akan memerankan karakter Sue Strom alias Invisible Woman, salah satu pendiri Fantastic Four.

“Ada banyak percakapan kontroversial yang ada di balik layar tentang itu. Saya sebagian besar tertarik pada Black Sue Storm, Black Johnny Storm, dan Black Franklin Storm,” kata Trank, dikutip dari Variety, Minggu (7/6/2020).

Sayangnya, saat dia tiba di studio untuk casting pemeran wanita dan mengutamakan kulit hitam, pihak studio memberinya tekanan berat atas keputusan yang dia pilih. Apalagi seorang wanita berkulit hitam yang bakal jadi pemeran utama di Fantastic Four sangat dikhawatirkan oleh pihak studio.

 

Makanya, pemeran Sue Strom di film Fantastic Four (2015) jatuh kepada Kate Mara, aktris berkulit putih kelahiran 27 Februari 1983. Hal ini juga berimbas pada sinopsis dan asal usul Fantastic Four yang disutradarainya.

Seharusnya menurut komik Marvel, Sue Strom ini adalah adik kandung dari Johnny Strom yang diperankan oleh aktor Amerika berkulit hitam, Michael B. Jordan. Tetapi, karena pemilihan Kate Mara sebagai Sue Strom, asal usul Sue bukan lagi digambarkan sebagai adik kandung Jhonny, melainkan adik angkatnya karena berkulit putih.

“Ketika saya mengingat kembali hal itu, saya seharusnya baru saja berjalan ketika kesadaran semacam itu mengenai saya, dan saya merasa malu tentang hal itu, bahwa saya tidak hanya keluar dari prinsip,” akunya

“Karena itu bukan nilai-nilai yang saya perjuangkan dalam hidup saya sendiri. Saya seseorang yang selalu berbicara tentang membela apa yang saya yakini, meskipun itu berarti menghancurkan karir saya. Saya merasa gagal dalam hal itu,” lanjut Trank.

Akibatnya, film Fantastic Four mendapat rating buruk sejak perilisannya. Bahkan banyak sekali kritikus film yang memberi kesan negatif dari film garapannya. Padahal, anggaran dari pembuatan film itu diperkirakan mencapai 155 juta dolar AS atau Rp2,1 triliun. Sementara pendapatan dari pemutaran Fantastic Four hanya meraup 168 juta dolar AS sekitar Rp2,3 triliun di seluruh dunia.

“Semua orang di film ini adalah aktor yang hebat, dan secara keseluruhan ada film di sana, di suatu tempat. Dan para pemeran itu layak berada di film itu. Semua orang yang bekerja di film (Fantastic Four) jelas ingin membuat film itu. Tapi .... akhirnya ... Itu tidak (sesuai harapan),” ungkapnya.

Meskipun gagal dan menyebut proyek film keduanya ini sebagai pengalaman profesional paling berbahaya di hidupnya, Trank mengaku tidak menyesali apa yang sudah terjadi di perjalanan kariernya. Hal itu karena semuanya masih berkaitan erat dengan kehidupan pribadi dirinya.

Saat ini, 21th Century Fox sudah diakuisisi oleh pihak Disney, yang juga memilik hak atas Fantastic Four. Pihak Disney pun berencana akan mengenalkan Fantastic Four kepada Marvel Cinematic Universe (MCU), sebagai universe superhero ternama dari Marvel.

Bagaimana kelanjutan kisah Fantastic Four di tangan Disney dan Marvel? Nantikan kabar mengejutkan lainnya dari mereka ya!

Tag: hari film nasional 2018