KPU Optimistis Partisipasi Pemilih Tinggi di Pilkada 2020
Ketua KPU, Arief Budiman menjelaskan, ada dua hal yang harus diperhatikan KPU untuk menjaga partisipasi pemilih. Pertama KPU harus bekerja dengan integritas dan sesuai undang-undang. Kedua, kesehatan dan keselamatan harus diperhatikan.
"Soal kesehatan dan keselamatan bagi peserta, penyelenggara, dan pemilih. Kalau semua didukung dengan baik, insyaallah partisipasi tinggi bisa kami pertahankan," kata Arief di Kantor KPU RI, Jumat (11/6/2020).
Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi juga menambahkan, optimisme KPU salah satunya dilihat dari survei yang dilakukan untuk melihat partisipasi pemilih oleh salah satu media. Hasilnya nyaris 65 persen responden bersedia menggunakan hak suaranya di tengah pandemi.
Artinya, kata Pramono, keinginan pemilih datang ke TPS itu masih cukup tinggi meski ditengah masa wabah
"Ini masih ditengah pandemi, sementara kami belum lakukan sosialisasi peserta pilkada juga belum kampanye," katanya.
Oleh karena itu, dengan kegiatan sosialisasi KPU dan berbagai tahapan Pilkada 2020, maka dalam waktu 6 bulan partisipasi pemilih akan tetap tinggi.
"Karena itu dalam 6 bulan ke depan kami optimis dengan kegiatan sosialisasi KPU dengan berbagai ragamnya lalu kegiatan kampanye pasangan calon dan tim kampanyenya maka itu bisa mencapai sekurang-kurangnya menyamai tingkat partisipasi Pilkada 2017 maupun 2018. Angkanya hanya berjarak 10 persen," pungkas Pramono.