Rapid Test di Puncak, 69 Wisatawan Reaktif
Hasil tersebut diperoleh dari pengetesan masif selama dua hari, Sabtu (20/6) dan Minggu (21/6). Pada akhir pekan tersebut kawasan wisata Bogor itu tampak padat oleh warga yang hendak wisata. Namun di saat jumlah kerumunan meningkat, potensi persebaran virus korona meningkat.
Pada hari Sabtu, Gugus Tugas mengetes 1.106 orang secara acak yang hasilnya 32 orang dinyatakan reaktif. Di hari kedua, Minggu, Gugus Tugas menemukan 37 dari 434 pelaku perjalanan tujuan Jabar yang reaktif rapid test.
"Mereka yang reaktif langsung melaksanakan swab test. Pemeriksaan sampel ada yang dilakukan di Labkesda Jabar, ada juga yang diperiksa di mobil PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," kata Koordinator Sub Divisi Pengawasan dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dedi Taufik, Senin (22/6/2020).
Pengetesan masif itu dilaksanakan di lima lokasi. Pada hari pertama, tes dilakukan di empat titik, yakni Rest Area Segar Alam Kab. Cianjur, Area Masjid Atta'awun, Argowisata Gunung Mas, dan Simpang Gadong Ciawi. Selanjutnya, tes digelar di Taman Wisata Matahari.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menargetkan 400 pengetesan di setiap titik. Kemudian, menyediakan sekitar 2.000 rapid test dan 500 swab test.
Menurut Dedi, operasi gabungan dan tes masif sebagai pendeteksian dini. "Kami antisipasi pergerakan yang masuk ke wilayah Bogor dan Cianjur. Karena Bogor dan Cianjur ini kan lintasan dan tujuan, terutama untuk wisata," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan, operasi gabungan dan tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor (imported case).
"Ini memperlihatkan kerja sama yang luar biasa antara Jabar dan Kabupaten Bogor. Kolaborasi seperti ini dapat memutus sebaran COVID-19 di Kabupaten Bogor yang jadi pintu masuk Jabar dari berbagai daerah," kata Mike.