Insiden Misterius di Empat Instalasi Vital di Iran

Tehran, era.id - Pembangkit listrik Al-Zarqan di Iran meledak pada hari Sabtu (4/7) siang waktu setempat. Ini menjadi insiden keempat yang mengenai instalasi vital di Iran.

Dalam sebuah video singkat berdurasi 18 detik yang banyak beredar di media sosial, tampak asap hitam tebal membumbung dari arah kompleks pembangkit listrik Al-Zarqan di kota Ahwaz di bagian barat daya Iran. Menurut laman Archyde, minggu (5/7/2020) api melalap transformator listrik dan mengakibatkan listrik mati.

Menurut kantor berita Iran, Tasnim, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

 

Cuaca ekstra panas di Ahwaz, yang bisa mencapai 47 derajat Celcius dikaitkan dengan insiden ini. Kota Ahwaz sendiri memang dikategorikan sebagai negara paling panas menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

Insiden di fasilitas penting Iran telah terjadi selama beberapa kali di Iran selama tujuh hari terakhir. Pada Sabtu kemarin, insiden kebocoran gas klorin terjadi di kompleks kilang minyak di pelabuhan Bandara Emam Khomeyni di Teluk Persia. Sementara pada 26 Juni, ledakan terjadi di pangkalan militer Partchine di bagian utara Iran. Tempat ini menjadi lokasi produksi peralatan militer, salah satunya rudal balistik.

Sementara itu, fasilitas pengayaan uranium bawah tanah milik Iran juga mengalami kebakaran pada tanggal 2 Juli 2020. Otoritas setempat mengatakan investigasi sedang dilakukan, dan menambahkan bahwa "tidak ada yang perlu dikhawatirkan" menyangkut kemungkinan bocornya zat radioaktif dari fasilitas tersebut.

Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) mengkonfirmasi bahwa terjadi kebakaran pada fasilitas reaktor nuklir Natanz, 322 kilometer dari ibukota Tehran, Iran. Dalam keterangan resminya, Mr. B. Kamalvandi, juru bicara AEOI mengatakan pada 2 Juli 2020, pagi waktu setempat, bahwa "satu dari fasilitas teknis yang dibangun di lapangan kompleks Natanz mengalami kerusakan."

Kamalvandi juga menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa maupun potensi bahaya yang timbul dari insiden tersebut.

Sementara itu, berdasarkan foto yang didapatkan oleh kantor berita Associated Press, sebuah bangunan di kompleks pengayaan nuklir Natanz tampak hangus terbakar. Menurut kantor berita tersebut, otoritas AEOI masih berusaha meminimalisir persepsi dampak insiden yang terjadi pada Kamis waktu setempat yang dikatakan hanya merusak "gudang industri."

Fasilitas bawah tanah Natanz mencakup alat sentrifugal yang berfungsi dalam proses pengayaan zat radioaktif uranium. Pada akhir 2000an, situs program nuklir Iran ini pernah menjadi target peretasan komputer. Program nuklir Iran telah sejak lama menjadi perhatian dari Amerika Serikat dan Israel.

Tag: wiranto