Seleksi Alam di Minggu Neraka Kopassus

Baret merah Kopassus mungkin menjadi elemen paling mencolok dari satuan elite ini. Namun bagaimana sebenarnya mereka diseleksi, dan berapa pemasukan mereka sebagai seorang prajurit satuan khusus?

 

Kopassus atau Komando Pasukan Khusus adalah salah satu pasukan Komando Utama (KOTAMA) tempur terbaik yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Ia ditandai dengan topi baret merah dan brevet Kopassus.

Bagaimana Kopassus Diseleksi?

Sejak awal, personil Kopassus sudah diseleksi secara ketat. Misalnya, mereka harus punya inteligensi di atas rata-rata. Jika seleksi TNI AD saja membutuhkan skor minimal 61 untuk lolos, calon anggota Kopassus harus memiliki skor 70 di tes inteligensi.

Ada otak, ada otot. Minimal, seorang calon anggota Kopassus harus bisa lari 2,4 kilometer dalam waktu 12 menit, bisa 40 kali push up dalam semenit, tidak takut ketinggian dan lain-lainnya.

Setiap calon anggota Kopassus perlu berjuang keluar dari "neraka" seleksi satuan elit tersebut sebelum benar-benar mendapatkan baret merah dan brevet yang sangat dibanggakan itu.

Buku Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan yang diterbitkan pada 2014 oleh Jend. (Purn) Pramono Edhie Wibowo, membeberkan pengalaman sang mantan Kepala Staf TNI AD saat seleksi masuk Kopassus.

Pertama, peserta seleksi akan dipusatkan di Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus di Batujajar, Bandung, untuk diberi pelatihan dasar seperti teknik dan taktik tempur, navigasi, dan operasi raid. Setelah itu, tahap kedua akan dilanjutkan di area hutan gunung di Citatah, Bandung. Di sini para tentara tersebut belajari melakukan pendakian serbu dan survival di alam hutan.

Dari gunung, mereka lantas dibawa ke laut untuk berlatih infiltrasi rawa laut. Mereka akan belajar survival laut, pelolosan, hingga pendaratan dengan perahu karet. Minggu ini dilaksanakan di Pulau Nusakambangan dan menjadi sesi pelatihan paling berat.

"Ada yang menyebutnya sebagai hell week, minggu neraka," tulis Pramono.

Latihan dibuat makin serupa perang. Sehingga, ketika seorang peserta pelatihan tertangkap, ia akan mendapat siksaan dari para Kopassus sendiri.

Kopassus ditugasi untuk operasi-operasi direct action seperti dalam Operasi Militer Perang (OMP), Combat SAR, Anti Teror atau operasi intelijen khusus. Selain itu, satuan ini juga bisa membantu di penanganan kemanusiaan, pengamanan VVIP dan operasi lainnya.

Seperti dilansir Sripoku.com di Grid.id, Keunggulan Kopassus adalah memiliki kemampuan bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.

Berapa Gaji Kopassus?

Sebagai gambaran, pangkat Sersan Dua (Serda) di TNI AD akan menerima gaji pokok Rp2.003.000 ditambah tunjangan-tunjangan yang ada. Nah, Semakin tinggi pangkatnya, makin besar gaji pokoknya.

Seperti ditulis di WartaKota, PP Nomor 16 Tahun 2019 memuat perubahan terbaru dari struktur gaji anggota TNI. Secara umum, angka gaji terkecil akan didapat dari pangkat terendah dari tingkat tertentu yang masih memiliki pengalaman 0 tahun, sementara gaji tertinggi akan didapatkan dari pangkat tertinggi di tingkat tertentu dengan pengabdian 32 tahun.

Detil rentang gaji TNI AD di adalah sebagai berikut:

  1. Tingkat Tamtama: Rp1.643.500 - Rp2.960.700 (Kopral Kepala dengan pengalaman 28 tahun).
  2. Tingkat Bintara: Rp2.103.700 - Rp4.032.600
  3. Tingkat Perwira Pertama: Rp2.735.300 - Rp4.780.500
  4. Tingkat Perwira Menengah: Rp3.000.100 - Rp5.243.400
  5. Tingkat Perwira Tinggi: Rp3.290.500 - Rp5.930.800

Anggota satuan Kopassus adalah orang-orang terpilih dan terbaik yang dimiliki negeri ini. Bagi kalian yang berminat untuk masuk Kopassus, bersiap-siaplah sejak dini sambil makin mendalami motto Kopassus: “Berani. Benar. Berhasil.”

Tag: