Jokowi: Indonesia Bisa Pimpin Negara Muslim

Ambon, era.id – Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia memiliki modal kuat untuk memimpin negara muslim dunia. Pasalnya, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas muslim terbesar dan masuk dalam G20 atau kelompok 20 negara ekonomi utama.

"Saya yakin kita bisa menjadi rujukan negara lain dan bisa menjadi pemimpin negara muslim kalau ekonomi kita kuat," kata Jokowi, saat membuka Kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Pattimura Ambon, Maluku, Rabu (14/2/2018).

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan pada para kader HMI bahwa Islam di Indonesia toleran dan terbuka untuk kemajuan. Selain itu, dengan dijunjungnya Pancasila sebagai ideologi pemersatu, Indonesia sudah seharusnya menjadi rumah untuk semua warga negaranya.

"Sebagai negara yang masuk G-20, saya yakin Indonesia bisa berbuat banyak. Islam Indonesia adalah yang moderat, toleran, modern, yang terbuka untuk kemajuan. Kita punya Pancasila sebagai ideologi pemersatu, rumah kita bersama. Kita juga sudah punya bukti-bukti bahwa nusantara kita kokoh bersatu," ujar dia.

Apalagi, lanjut Jokowi, Indonesia punya insan-insan yang hebat, mulai dari insan akademisi, pencipta, pengabdi, sampai insan yang bernapaskan Islam.

Namun demikian, sumber daya manusia yang tangguh ini, menurut Jokowi, harus diimbangi dengan jiwa kebangsaan yang kuat, untuk bisa membangun Indonesia berkeadilan dan tak berada di ruang hampa. Masyarakat Indonesia harus siap menghadapi kompetisi yang penuh persaingan di tengah arus inovasi teknologi yang terus berkembang dan dunia yang bergerak sangat cepat.

Presiden Joko Widodo (Biro Pers Kepresidenan)

Presiden yakin, saat ini tidak ada jalan lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai insan-insani yang sehat, berakhlak mulia, bermoral tinggi, berdaya juang demi kemajuan serta insan pembelajar yang cerdas, yang inovatif dan solutif

"Saya tahu, HMI sering mendorong untuk bekerja apa yang selama ini kita lakukan rupanya sejalan dengan semboyan HMI yang saya kenal sejak mahasiswa. Pantang menolak tugas, pantang mengulur waktu, pantang kerja tak selesai," tegas dia.

Jokowi berharap dengan mengokohkan kekuatan nasional, dia yakin Indonesia bisa mewujudkan apa yang dicita-citakan. Jika Indonesia sudah punya sumber daya manusia yang tangguh, dibarengi dengan modal besar yang sudah dalam genggaman, Jokowi pastikan Indonesia tak perlu lagi mencari bantuan ke negara lain.

"Kita justru mulai membantu jangan meminta bantuan. Saya yakin kita bsa membantu," ujar Jokowi.

Selain Presiden, dalam pembukaan Kongres ke-30 HMI hadir pula Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Osman Sapta Oedang, tokoh HMI Akbar Tandjung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Mendikbud Muhadjir Effendi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Hadir juga Gubernur Maluku Said Assagaff, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan Ketua Umum HMI Mulyadi P Tamsir.

Tag: jokowi