Jika Kibarkan Bendera Terbalik Paskibraka Bakal Ditembak, Benarkah?

ERA.id - Anak 90-an pada masa kecilnya hampir pasti pernah mendengar cerita, bahwa kalau paskibraka atau pengibar bendera merah putih di pemerintahan salah menaikkan atau mengerek bendera saat upacara 17 Agustus, tentara akan langsung menembaknya. Apakah itu benar atau tidak?

Lebih tepatnya begini, bila bendera terbalik atau berbentuk kupu-kupu saat dibentangkan, maka paskibra yang berjumlah 3 orang akan langsung ditembak di tempat oleh pengawal upacara.

Ternyata, itu cuma mitos. Tentara tidak sekejam itu juga dengan kesalahan yang manusiawi. Masa iya kalau paskibraka salah langsung ditembak? Paling cuma dihukum saja setelah upacara.

Betapa tidak sangat beradabnya aparat atau Paspampres yang mungkin sudah berumur puluhan tahun menembak anak SMA/K yang berumur 15–17 tahun hanya karena bendera terbalik?

>

Kasus seperti salah dalam prosesi pengerekan bendera memang pernah terjadi pada anggota Paskibraka Papua Barat yang benderanya terbalik dan membentuk kupu-kupu ketika dibentangkan.

Lalu apakah paskibraka langsung ditembak? Dalam video ini, tidak. Malah pengawal upacara langsung hanya tegap berdiri. Ada juga pengawal upacara yang langsung memberi aba-aba ke peserta upacara untuk balik kanan.

Adapun alasan mengapa bendera bisa terbalik ada beberapa yakni: Kesalahan mengait tali; kesalahan saat melipat bendera. Jika mengambil asumsi kesalahan mengait tali, masa iya sudah latihan berminggu-minggu masih juga salah?

Upacara 17 Agustus (Setneg)

Kalau kesalahan saat melipat bendera, ada mungkinnya. Dalam kondisi ini, pengait mengira bahwa bendera telah dilipat dengan benar, padahal pelipat bendera melakukannya dengan asal-asalan. Alhasil, ketika dibentangkan bendera akan membentuk kupu-kupu.

Kembali ke kesalahan mengait tali, dengan mengikat tali bendera merah di bawah dan bendera putih di atas. Walau sudah dipelajari berminggu-minggu, menjadi paskibraka tidaklah mudah. Butuh mental yang kuat untuk itu.

Dalam kondisi ini, pengait sadar bahwa bendera dilipat dengan cara yang salah, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Si pengait akan kebingungan.

Delon Khairun Alif, yang pernah menjadi paskibraka di sekolahnya menjelaskan, ia juga pernah salah dan membentuk bendera seperti kupu-kupu saat ditarik sebelum dikerek. Saat pulang, seniornya bertanya, “siapa yang melipat bendera?”

Jokowi menyalami komandan upacara (Twitter Arie Dirgantara)

"Jadi yang dihukum adalah kami (saya dan teman saya), anggota Paskibra sekolah yang melipat bendera. Bukan yang mengibarkan."

Intinya, bendera terbalik atau membentuk kupu-kupu tidak akan mengakibatkan kerugian moneter, perang, disintegrasi bangsa, konflik SARA, kepunahan massal, polusi, tsunami, dll. Serta tidak akan mengurangi jiwa Cinta Tanah Air para Paskibrakam sehingga mereka berhaluan ideologi dan mengkudeta pemerintah.