Langka, Cerita Mahasiswi Alami Menopause Sejak Usia 15 Tahun
ERA.id - Umumnya, pada usia remaja perempuan mengalami dengan masa-masa pubertas yang salah satunya ditandai dengan menstruasi. Namun, berbeda dengan mahasiswi berusia 19 tahun asal Lancashire, Inggris yang didiagnosa menopause dini.
Dikutip dari Daily Mail, Jumat (14/8/2020), mahasiswi bernama Sheree Hargreaves sudah diagnosa menopause sejak berusia 15 tahun. Kondisi ini membuatnya tidak memiliki keturunan dari rahimnya sendiri.
Memang saat ini ia terlihat seperti perempuan yang beranjak dewasa. Tapi nyatanya, mahasiswi jurusan filosofi dan sosiologi di University of York ini mengalami kondisi langka. Ia juga khawatir tidak menemukan tambatan hati setelah didiagnosa mengidap Insufisiensi Ovarium Primer (POI).
Insufisiensi Ovarium Primer (POI) adalah kondisi di mana indung telur berhenti berfungsi secara normal sebelum berusia 40 tahun. Kabar ini tentu membuatnya terkejut dan merahasiakan kondisinya selama bertahun-tahun.
Sejak kecil, Sheree memiliki impian jadi seorang ibu yang memiliki anak dari rahimnya sendiri. Sayangnya, harapan itu tak bisa terwujud.
"Sungguh menghancurkan saat mengetahui aku tidak dapat memiliki anak, saat itu aku sendiri masih kecil. Tidak dapat memiliki anak secara alami membuatku sangat khawatir ketika remaja jadi aku ingin merahasiakannya," ujar Sheree.
"Setiap kali ada teman-temanku yang menstruasi, aku membawa pembalut dan tampon. Jadi, aku juga berpura-pura sedang menstruasi," lanjutnya.
Rupanya, Sheree Hargreaves tidak pernah mengalami menstruasi. Ketika pergi ke rumah sakit untuk memeriksa dirinya, Dokter kaget karena ia belum juga menstruasi di usia 15 tahun.
"Aku tidak pernah tahu kapan waktu yang tepat untuk mengakui aku tidak bisa memiliki anak. Aku selalu khawatir saat melakukan pemeriksaan," ungkap Sheree.
Ia membutuhkan waktu selama 4 tahun untuk memberitahu kepada keluarganya. Kala itu, Sheree hanya ingin ayah dan ibunya yang tahu, dan tidak ingin orang lain mengetahui kondisinya.
Dokter pertama kali memeriksa Sheree dan mengira jika dia mengidap tumor otak. Tetapi, hasil CT Scan dan tes darah menunjukkan tak ada yang salah pada otaknya.
Namun, kadar estrogennya sangat rendah yang mengidentifikasi dirinya mengidap menopause dini. Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter menemukan folikel indung Sheree telah berkurang. Sejak usia enam tahun, dia sudah mulai menopause.
"Aku selalu ingin memiliki keturunan. Ketika melihat ultrasound yang menyatakan aku tidak akan ada anak yang berkembang di rahimku benar-benar memilukan. Alasan membuatku kesal adalah karena penyebab POI yang aku alami belum diketahui. Dokter mengira itu genetik tetapi mereka tidak terlalu yakin," kata Sheree.