AP II Tutup Underpass Motor Bandara Soetta
Hal itu dibenarkan Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Erwin Reviantou. Dia mengatakan, kondisi underpass bagi pemotor itu saat ini dalam kondisi aman untuk dilalui. Namun agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, Pihak Angkasa Pura II menutup sementara jalur underpass tersebut.
"Lokasinya di underpass motor dekat jalan menuju ke arah Tol Sudiatmo yang keluar bandara, tepatnya depan Terminal 3. Kondisinya sebenarnya aman, tapi saat ini tim sudah melakukan pemeriksaan dan pengecekan pada underpass itu," kata Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Erwin Reviantou, saat dihubungi era.id, Kamis (15/2/2018).
Erwin mengatakan, tim operasional dan tim teknis telah melakukan pengecekan menyeluruh pada konstruksi underpass. Dia menjelaskan rembesan air yang menggenangi lorong underpass pemotor itu bukan berasal dari retakan konstruksi.
"Memang ada rembesan karena itu bagian dari dilatasi sambungan konstruksi underpass, jadi air keluar dari celah-celah itu dan bukan retakan atau longsor. Tim teknik juga sudah melaksanakan perbaikan dengan metode grouting pada injeksi beton," jelasnya.
Kendati demikian, dia tidak mau menampik kekhawatiran masyarakat terutama pengguna motor yang melintas di area Bandara Soekarno-Hatta, terlebih ada kejadian longsor beberapa waktu lalu.
"Oleh karena itu kami sudah membicarakan dengan pihak kontraktor untuk menutup jalan underpass itu hingga maintenance selesai," lanjutnya.
Erwin menambahkan, genangan air juga sempat terjadi di sekitar Terminal 2 Bandara Soetta. Namun, genangan air tersebut telah surut.
"Enggak lama pas hujan deras saja pagi tadi," tambahnya.
Sebelumnya, dinding terowongan Perimeter Selatan ambrol pada Senin (5/2), sekitar pukul 18.00 WIB. Akibat insiden tersebut dua sejawat yakni Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (24), dan Mukhmainna Syamsuddin (24), yang melintas dengan satu mobil tertimbun tanah dan beton material terowongan. Keduanya merupakan karyawan Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia, Bandara Soekarno-Hatta.
Keduanya dievakuasi dari timbunan tanah dan beton di lokasi, namun Putri dinyatakan meninggal dunia akibat patah tulang, traumatic di leher, hingga napas dan detak jantung yang tidak stabil. Sedangkan rekannya, Mukhmainna, dinyatakan selamat dan dirawat di Rumah Sakit Siloam di Tangerang.