Malu-maluin, BNN Bilang Sumut-Aceh Terparah dalam Peredaran Narkoba

ERA.id - Bukan Jakarta yang jadi wilayah paling parah dalam peredaran narkoba. BNN memilih Sumatera Utara dan Aceh sebagai wilayah yang sangat parah dalam peredaran narkoba.

Hal itu dikatakan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari. Kata Arman Depari, Sumut-Aceh dikenal sangat parah dalam peredaran narkoba, jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Arman Depari bilang begitu setelah anak buahnya sukses menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu seberat 47 Kg di wilayah Medan-Aceh. Barang haram itu diangkut dengan menggunakan truk fuso untuk dibawa dan diedarkan ke Jakarta.

Penggerebekan ini terjadi pada Kamis (13/8) lalu. Lokasi tepatnya ada di Jalan Dusun 19 Pasar IV Garmenia, Desa Klambir V, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Petugas BNN mengamankan MNW alias Ipon (sopir) MHM alias Yusuf (kernet). Saat truk merk Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi BL 8853 KU digeledah, BNN menemukan 47 bungkus sabu yang disembunyikan di dalam rongga bak truk, serta disamarkan dengan buah kelapa.

Berdasarkan keterangan MNW dan MHM yang memerintahkan mereka membawa sabu tersebut dari Aceh ke Jakarta adalah IS berada di Aceh dan HER di Rutan Kelas I Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

"Kedua daerah itu, juga sering diselundupkan narkoba dari luar negeri, dan tempat singgah dan transaksi narkoba jenis sabu, ganja, serta pil ekstasi," ujar Arman di Kantor BNN Provinsi Sumut, Senin (17/8/2020) seperti dilansir dari Antara.

Semakin banyaknya peredaran narkoba di Sumut-Aceh, maka BNN harus ekstra keras melakukan antisipasi dan pencegahan masuknya narkoba dari negara asing. BNN juga berharap peranan dari masyarakat untuk melaporkan jika ada mengetahui peredaran dan penyelundupan narkoba tersebut.

"Semakin banyaknya peredaran dan bisnis narkoba di Sumut-Aceh, hal ini dibuktikan oleh BNN berhasil menggagalkan pengiriman 47 Kg sabu di wilayah Sumut-Aceh dan dikirim ke Jakarta dengan menggunakan truk fuso," kata jenderal bintang dua itu.