Abstain di Pilkada Solo, PKS: Golput Sikap Pemilih, Kami Tidak Mengarahkan
ERA.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih abstain di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 karena tak bisa menghadirkan pasangan calon wali kota-wakil wali kota sendiri untuk Kota Solo. Meski demikian, PKS mengaku tak akan mengarahkan kadernya untuk tak menggunakan hak suara atau golput saat pemilihan di Desember mendatang.
Juru Bicara PKS Ahmad Fathul Bari mengatakan sikap abstain ini diputuskan setelah ikhtiar pengurus DPD PKS Solo. Artinya, PKS tidak akan mendukung ataupun mengusung salah satu pasangan calon di Pilkada Solo 2020.
"Presiden PKS Sohibul Iman menyampaikan bahwa dari semua ikhtiar yang dilakukan oleh pengurus DPD PKS Kota Solo, mereka menginginkan abstain, yang berarti tidak mengusung salah satu di antara calon yang bertarung nanti," ujar Fathul saat dihubungi, Selasa (2/9/2020).
Meskipun abstain, Fathul menegaskan PKS tak akan mengajak apalagi mengkampanyekan golput. Dia menjelaskan, abstain adalah sikap partai, sementara golput merupakan sikap individu pemilih.
"Perlu dibedakan bahwa abstain itu sikap partai yang tidak ikut mengusung calon manapun, sedangkan golput itu sikap pemilih," katanya.
Fathul mengatakan, PKS tidak akan menghalangi masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka sebab itu bertentangan dengan aturan yang ada.
"Kami tidak akan mengkampanyekan atau mengarahkan untuk golput, bahkan terhadap kader sendiri, apalagi menghalangi orang untuk menggunakan hak pilihnya, yang bertentangan dengan aturan yang ada," ucap Fathul.
Meski menyarankan agar para kadernya tak golput, Fathul tidak bisa menjamin bagaimana sikap kader PKS di Solo saat hari pemilihan tiba. Namun dia meyakini bahwa kader PKS dapat memahami sikap abstain yang dipilih.
"Jika hingga akhir masa pendaftaran belum ada calon yang kami usung, maka PKS abstain dan tidak mengarahkan kader untuk memilih calon-calon yang ada," katanya.
Untuk diketahui, Pilkada Solo 2020 akan diramaikan oleh dua pasangan calon yaitu Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung oleh PDIP dan didukung mayoritas partai politik pemilik kursi di DPRD Solo.
Putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut bakal berhadapan dengan pasangan calon independen yaitu Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo).