PKS Pastikan Abstain Dalam Pilkada Solo

ERA.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan akan abstain pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 pada 9 Desember mendatang. Hal ini dilakukan setelah PKS melakukan survei bersama lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang) DPD PKS Kota Solo.

Ketua DPD PKS Kota Solo Abdul Gofar Ismail mengatakan saat ini PKS telah menentukan sikap untuk abstain pada Pilkada 2020. Keputusan ini diambil setelah PKS melakukan serangkaian upaya.

"Awalnya kami melakukan jajak pendapat dengan internal kader selama dua bulan sejak September hingga November," ucap Gofar saat melakukan jumpa pers di Kantor DPD PKS Jumat (4/12).

Selain itu PKS juga melakukan silaturahmi dengan tokoh-tokoh PKS. Baik tokoh yang secara terang-terangan mendukung PKS maupun yang membersamai PKS.

"Hasilnya banyak tokoh yang juga menyarankan untuk abstain pada Pilkada kali ini," ucapnya.

Langkah terakhir yang dilakukan yakni melakukan survei secara umum melalui tim Litbang PKS. Ada 400 responden yang dilibatkan dalam survei ini, termasuk kader dan masyarakat umum. Hasilnya sebanyak 54 persen responden menyatakan abstain. Dari hasil ini pula akhirnya PKS memutuskan untuk abstain. 

Saat ditanya apakah keputusan PKS yang abstain ini berarti golput, Gofar mengiyakan. Meskipun dengan abstain ini PKS terkesan tidak ingin ikut campur dalam Pilkada.

"Sebenarnya sama saja. Tapi kalau pakai kata golput kan kesannya seperti yang paling bersih, makanya kami ingin menggunakan kata abstain," ucapnya.

Sementara terkait hasil survei secara total, awalnya PKS tak ingin menjabarkan. Namun pada akhirnya PKS membuka hasil survei secara gamblang. Sebanyak 24 persen responden belum menyatakan pilihannya.

"Lalu sisanya 22 persen ini sudah memilih. Sebanyak 14 persen memilih pasangan Gibran-Teguh, sisanya delapan persen memilih pasangan Bajo," ucap Gofar.

Saat ditanya alasan baru membuka surveinya, dia mengatakan survei selesai pada bulan November lalu. Namun karena ada pergantian pengurus di DPP PKS maka pihaknya menunggu hingga ada presiden PKS baru.

"Siapa tahu ada perubahan, jadi kami sempat menunggu. Namun ternyata hasil inilah yang tetap kami sampaikan," ucap Gofar.