Ada Biji Plastik di Beras Bantuan Pemerintah di Cianjur, Ini Tips Bedakan Beras Asli dan Palsu

ERA.id - Delapan penerima manfaat beras dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, menemukan biji plastik di dalam karung beras yang mereka terima.

Mengetahui hal itu, Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur, Jawa Barat, langsung memanggil supplier yang memasok beras dan sembako pemerintah tersebut. Bahkan Dinsos Cianjur akan melibatkan pihak Kepolisian setempat guna mengusut keberadaan biji plastik yang bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.

"Sesuai dengan perintah Bupati Cianjur, kami langsung berkoordinasi dengan Polres Cianjur, bahkan dua karung beras berisi biji plastik yang mirip dengan butiran beras sudah diamankan. Kami akan memanggil supplier yang memasok beras tersebut," kata Kepala Dinas Sosial Cianjur Amad Mutawali di Cianjur, dikutip Antara, Senin (21/9/2020).

Pihaknya akan memberi sanksi tegas terhadap pemilik jika memang pemberian batuan BPNT tidak sesuai standar. Namun, pihaknya akan meminta klarifikasi dari pemilik apakah ada unsur kesengajaan atau tidak.

Ilustrasi (ImageParty dari Pixabay) 

"Dinsos belum bisa menjatuhkan sanksi karena belum ada kepastian apakah disengaja atau ada kelalaian dari pihak supplier terkait butiran plastik dalam beras tersebut. Kami akan memberi sanksi tegas jika ada unsur kesengajaan, sebab ini bantuan untuk masyarakat prasejahtera sehingga harus dengan kualitas terbaik," katanya.

Hingga saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat berwajib guna mengusut hingga tuntas terkait adanya biji plastik di dalam karung beras bantuan dari perintah pusat bagi warga tidak mampu.

"Kami pastikan tidak ada lagi hal tersebut, kalau ada unsur kesengajaan kita akan serahkan ke pihak kepolisian untuk mengusut hingga tuntas," katanya.

Sebelumnya Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, meminta Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur mengusut hingga tuntas temuan biji plastik yang bercampur dalam beras Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) yang ditemukan warga penerima manfaat di Kecamatan Bojongpicung.

Bisa sebabkan kanker hingga gagal ginjal

Mengonsumsi beras plastik memiliki sejumlah dampak buruk bagi kesehatan. Dilansir dari doktersehat.com, beras plastik bisa menyebabkan rusaknya organ seperti hati dan gagal ginjal jika dikonsumsi.

Bukan itu saja, Ketua Tim Pangan dan Gizi Jatim Andriyanto mengatakan zat yang terkandung dalam beras palsu ini bersifat karsinogen dan bila dikonsumsi dalam jangka panjang bukan tidak mungkin akan menyebabkan kanker bahkan kematian.

Gejala awal yang ditimbulkan dari mengonsumsi beras plastik adalah mual. Rasa ini muncul karena kandungan plastik yang termakan tadi menempel pada saluran pencernaan. Nah efek jangka panjang bisa menyebabkan kanker kolom dan lambung. Rasa yang  ditimbulkan hampir mirip ketika orang menderita sakit maag.

Kemudian mengalami pusing. Rasa sakit kepala ini muncul seiring adanya gangguan pada saluran pencernaan tadi.

Untuk membedakan beras asli dan beras palsu atau plastik ada sejumlah tips yang bisa dilakukan. Pertama, vitamin B1 yang terkandung dalam beras tentu tidak dimiliki oleh beras plastik.

Ilustrasi (Mamoru Masumoto dari Pixabay) 

Nah vitamin B1 ini lah yang akan menyebabkan warna beras asli berwarna putih pudar dan memberikan aroma khas beras serta saat kita mengambil beras pasti akan meninggalkan kotor pada tangan. Sedangkan beras plastik warnanya lebih menarik dan cenderung bersih.

Kemudian, sebelum memasak coba ambil sesendok dan bakar bagian bawah sendok, jika tercium aroma plastik maka bisa dipastikan itu palsu. Sedang kalo beras asli akan menimbulkan aroma yang khas sedikit gurih.

Bila terlanjur dimasak maka beras sintetik ini akan menggumpal mirip nasi liwet atau nasi yang kebanyakan air, serta bila di pegang terasa kenyal dan jika dimakan akan terasa sedikit pahit.