PPP Ancam Anulir Dukungan untuk Jokowi
Kendati demikian, Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi mengatakan, tak mudah menarik dukungan untuk Jokowi karena harus dilakukan melalui Musyawarah Kerja Nasional (mukernas) partai.
"Tidak semudah itu (cabut dukungan) karena keputusan dukung Jokowi ditetapkan di mukernas. Maka untuk menganulirnya ya harus lewat mukernas juga," tuturnya saat dikonfirmasi era.id, Kamis (22/2/2018).
Jokowi mendapatkan masukan dari sejumlah ketua umum terkait figur cawapres jika Jokowi kembali jadi capres pada Pemilu 2019. Salah satu di antaranya adalah Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang menyarankan Jokowi memilih cawapres dari kalangan santri.
“Ya kita lihat nanti. Kan masih jika (tidak mengikuti saran),” tambah dia.
Ilustrasi (era.id)
Baidowi menilai, akan sulit bagi Jokowi jika tidak mencari cawapres dari kalangan santri sesuai saran PPP. Menurut Baidowi, pemilu kali ini tidak sekadar menang kalah tapi juga memberikan situasi politik yang damai, adem dan jauh dari isu SARA.
"Kami hanya menyarankan kepada Pak Jokowi untuk bisa menang harus menggandeng figur yang bisa mendongkrak elektabilitas. Yakni, santri, muda, intelektual dan integritas. Jika cawapres Jokowi tidak memenuhi kriteria tersebut maka akan sulit," ujarnya.
Sebelumnya, PPP telah menyatakan dukungan terhadap Jokowi sebagai calon presiden pads Pemilu 2019. Dukungan itu dideklarasikan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (21/7/2017).
(Infografis: era.id)