Citarasa Umami Itu Seperti Apa, Sih? Ini Penjelasannya!

ERA.id - Pernah tidak mencecap suatu makanan dan rasanya lezat, namun tidak manis, asin, asam, ataupun pahit? Nah, rasa seperti itu susah dideskripsikan, kan? Tapi ternyata ada satu kata dalam bahasa Jepang yang bisa menggambarkan kelezatan itu: umami.

Kata 'umami' pertama kali dicetuskan oleh seorang ahli kimia asal Jepang bernama Kikunae Ikeda tahun 1907. Ia menemukan istilah ini kala meneliti dashi, yaitu kaldu yang banyak dipakai dalam berbagai masakan Jepang.

Proses penelitian Ikeda saat itu sampai pada elemen bahan rumput laut yang menurutnya menciptakan citarasa yang khas. Ikeda lantas menamai sensasi rasa itu sebagai 'umami', yang dalam bahasa Jepang berarti lezat dan gurih.

Lantas makanan apa saja yang disebut umami?

Penulis buku Eat Like You Give a Fork: The Real Dish on Eating to Thrive, Chef Mareya Ibrahim, mengatakan bahwa citarasa umami kental dalam kaldu daging.

"Umami biasanya dideskripsikan untuk hidangan berbahan daging atau gurih. Tapi rasa ini datang dari makanan yang secara alami tinggi kandungan asam glutamat," kata Chef Ibrahim.

Contoh makanan yang mengandung asam glutamat adalah tomat, jamur, miso, rumput laut, kecap ikan, keju, dan kecap. Glutamat sendiri dalam bentuk kristal disebut monosodium glutamat (MSG).

"Apa yang luar biasa tentang hal ini adalah penelitian menunjukkan konsumsi rasa umami membantu Anda merasa kenyang lebih cepat karena mereka begitu memuaskan dan menyenangkan selera," kata Ibrahim.

Karena kekhasannya, kata umami banyak diadopsi ke dalam bahasa selain Jepang. Kata umami bahkan menjadi unsur rasa kelima dalam bahasa Inggris - selain manis, pedas, asin dan pahit - sejak tahun 1970an.