SBY Klaim Tak Asal Tuduh Biang Kerusuhan Saat Berkuasa, Singgung Hormati Megawati

ERA.id - Presiden RI ke enam Susilo Bambang Yudhoyono menyebut banyak kritikan hingga demo besar saat masih menjadi orang nomor satu di Indonesia. Namun dia mengaku tak pernah main tuduh jika ada yang mengkritiknya.

SBY mengatakan, tidak baik berburuk sangka kepada siapa pun. Dia mengaku menghormati semua pihak termasuk PDIP yang menjadi oposisi ketika masih menjabat sebagai presiden. Bahkan hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mantan Ketua MPR RI Taufik Kiemas juga baik.

"Misalkan PDIP beroposisi pemerintahan saya, saya tetap menjaga silaturahmi dengan para petinggi PDIP. Saya menghormati Ibu Megawati sebagai presiden sebelum saya, kakak saya. Hubungan saya dengan almarhum Pak Taufik Kiemas juga baik. Jadi tidak ada masalah apa pun," ungkap SBY dalam dialog yang diunggah akun YouTube pribadi SBY, Senin (12/10/2020).

SBY mengatakan, saat masih menjabat presiden, dia lebih mengedepankan sikap berbaik sangka. Prinsip itu, mata mantan Ketum Partai Demokrat ini yang membuatnya kuat menjalani tugas sebagai kepala negara hingga tuntas.

"Kalau saya tidak kuat, tidak mungkin selesai jadi presiden. Kalau saya nggak kuat, nggak mungkin saya bekerja untuk meningkatkan ekonomi, menjaga demokrasi, tegaknya keadilan, hubungan internasional yang baik dan sebagainya. Kalau saya tidak sabar, kemudian melakukan tindakan yang tidak sepatutnya saya lakukan," papar SBY.

SBY lantas berpesan sebagai presiden dengan pengalamannya, harus siap dikritik, difitnah dan dihujat. SBY mengatakan, presiden harus kuat menghadapi ujian tersebut.

"Aaya tidak bisa menasehati siapapun tapi alhamdulillah saya lulus menghadapi ujian itu, dan intinya adalah kita respect pada pendahulu, kita menghormati siapapun, tidak su'udzon karena bisa salah berdosa kita," pungkasnya.