Debt Collector Coret Rumah Perempuan dengan Pilox Pakai Kata-Kata Pedas

ERA.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang debt colletor mencoret tembok sebuah rumah menggunakan pilox, viral di media sosial. Tulisan coretan itu yakni, 'BAYAR UTANGMU KOPERASI MACET'.

Pria itu diketahui sebagai penagih utang, setelah seorang wanita yang mengenakan mengenakan kaos cokelat dan celana jeans, menghampiri pria penagih utang itu dan menegurnya.

Wanita itu adalah nasabah koperasi yang meminjam uang. Dari pengakuan pria penagih utang yang mencoret tembok rumah dengan pilox itu, ia sudah berkali-kali kirim surat tagihan, namun tidak digubris.

Sebaliknya, wanita itu mengaku tidak pernah menerima surat apapun. Keduanya lalu terlibat cekcok mulut di depan rumah. Kata si pria penagih utang, selama sebulan ia berusaha menghubungi wanita itu namun tidak ada kabar.

Sementara wanita yang notabene nasabah dari sebuah koperasi, mengaku handphonenya dipakai oleh anaknya untuk sekolah. Ia tidak suka cara menagih pria debt collector tersebut dengan mencoret-coret rumah.

Akhirnya, setelah melalui pembicaraan awal di rumah tetangganya, para penagih utang dipersilakan masuk ke dalam rumah oleh wanita yang berutang itu. Di dalam rumah, wanita itu menjelaskan bahwa uang tersebut bukan hanya dipakai olehnya. Namun ia sendiri yang ditagih. Belum lagi ia menerima ancaman rumahnya akan dibakar.

"Jangan lari ibu, kita ngga pernah makan orang, ngga pernah," kata si penagih utang.

"Aku terus terang aja, mungkin situ denger Om Ari ya, tempat Bapak Tonah, tau kan? Aku paruhan sama siapa, yang dicariin aku. Katanya rumahku mau dibakar. Siapa yang ngga ngumpet, siapa yang ngga takut?," kata si wanita.

"Siapa yang mau bakar," kata penagih lagi.

"Ada, sampai ke telingaku, anakku masih kecil-kecil," kata si wanita.

"Coba kalau berani bakar, Limbad aja ngga berani bakar rumah," balas penagih utang.

"Gini lho, kalo memang ibu belum sanggup ya ditemui. Jadi kalau ditemuin kan ada solusi," kata penagih utang lainnya.

"Kita di kantor banyak tekanan bu, bukan cuma ibu yang mau dipikirkan. Anak istri lagi. Biar tau ibu," timpal yang lain.

Hingga akhirnya para debt collector yang berjumlah lima orang tersebut keluar dari rumah wanita itu setelah utang sudah dibayar.