Bisa Rusak Parah, Hindari 7 Kesalahan Sepele Merawat Aglaonema Kesayangan

ERA.id - Selain janda bolong, aglaonema atau 'sri rejeki' kini menjadi salah satu tanaman hias yang sedang banyak diburu. Berbagai warna dan bentuk daun cantik menjadi faktor penunjang pupularitasnya sampai saat ini. 

Banyaknya permintaan aglaonema dimasa pandemi, tentunya dinobatkan sebagai salah satu tanaman hias termahal sepanjang tahun 2020. Namun, merawat aglaonema tak semudah apa yang dipikirkan. Sebab, aglaonema membutuhkan perhatian dan perawatan yang terbilang ekstra. 

Jangan sampai sembarangan merawatnya, meski sepele itu bisa mengakibatkan aglaonema jadi mati. Dilansir dari kanal YouTube My Diary Mommynya Zahra pada Jumat (30/10/2020), berikut 7 kesalahan sepele merawat aglaonema yang bisa berakibat fatal:

1. Jangan sering disiram

Aglaonema (Foto: Instagram/@tanaman_bungahias.id)

Aglaonema jangan terlalu sering disiram. Sebaiknya, siram dengan air seimbang dan terukur. Sebab, apabila air terlalu banyak maka akarnya jadi busuk. Kalau ini terus terjadi, nantinya aglaonema bisa mati. 

Siram aglaonema secara berkala selama 2-3 hari sekali bahkan 3-4 hari sekali. Untuk mengetahui aglaonema butuh disiram atau tidak, kamu bisa raba bawah pot apakah kering atau tidak. Pot harus memiliki lubang yang banyak dan jangan lupa perhatikan media tanam yang benar.

2. Jangan terkena paparan sinar matahari

Jika aglaonema ditempatkan terkena paparan sinar matahari, maka warna daun memudar, menguning, layu, hingga mati. Kenali lokasi aglaonema dan ditempatkan ditempat teduh. Jangan sampai aglaonema terkena cahaya sinar matahari secara langsung.

3. Berikan pupuk secara berkala

Aglaonema membutuhkan unsur hara supaya tumbuh subur dan menampilkan khas daunnya yang cantik. Kamu bisa berikan pupuk kompos atau kandang. Berikan pupuk secara berkala, seperti 3 bulan sekali berikan pupuk dengan jumlah yang dianjurkan terdapat pada kemasan pupuk.

4. Jangan biarkan aglaonema jadi sesak

Aglaonema (Foto: Instagram/@gustishop_online)

Efek dari pemupukan adalah membuat aglaonema jadi sesak atau padat. Sehingga tanah yang padat akan menghambat aglaonema untuk mengeluarkan anaknya. 

Kamu harus mengecek dan mengganti media tanaman didalam pot. Lakukan penggemburan selama satu bulan sekali. Jika benar-benar sudah padat, kamu bisa ganti dengan media tanam yang baru. 

5. Buang gulma hidup di pot

Jika ada 1 atau 2 gulma yang tumbuh di aglaonema. Maka, kecupkan gizi pada aglaonema yang hampir mati. Cabut gulma yang menganggu dan selalu pantau. Untuk menghalangi gulma tumbuh, jangan taruh bebatuan dan krikil.

6. Waspada daun layu menempel

Aglaonema (Foto: Instagram/@blossom_0136)

Jika kamu menemukan ada daun layu menempel di aglaonema, itu berarti kamu harus segera memangkasnya. Gunting atau potong daun yang layu dengan alat pangkas secepat mungkin supaya tidak terjadi hal tidak diinginkan.

7. Jangan sampai daun kotor berdebu

Debu dan kotoran yang ada didaun bisa membawa penyakit pada aglaonema. Jika kamu menemukan debu dan kotoran, cepat-cepat lap dengan tisu kering bersama busa lap untuk mengelapnya. Bisa juga dilap dengan cairan pencuci piring atau susu cair agar daun semakin cantik dan menawan.