Marinir Dibegal Saat Bersepeda, Pelakunya Dicambuk Selang?

ERA.id - Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko tampak payah di jalanan, beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, ia dibegal saat bersepeda di Jakarta. Kini, kasus itu diselidiki polisi. Di tengah penyelidikan, beredar video yang disebar di media sosial. Video itu viral dan disebut buah dari membegal kolonel marinir saat bersepeda.

Dalam video itu, terlihat seseorang dicambuk selang di sebuah ruangan. Korban yang dinilai begal itu, meminta ampun saat dicambuk oleh marinir berseragam. Belakangan, video itu diketahui sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Keterangan video itu ternyata keliru. Pihak marinir juga sudah memberi keterangan tentang video viral marinir mencambuk seseorang dengan selang.

Video tersebut merupakan peristiwa penangkapan kepada penjambret yang terjadi di Stasiun Depok pada Mei 2017. "Yang dipukul itu adalah penjambret bernama Febriansyah, itu video 3 tahun lalu ya," terang Gugun, dikutip dari Detik.com.

Sejauh ini, kasus begal terhadap Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko saat bersepeda di Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat sementara diselidiki polisi. Pelaku diperkirakan ada empat orang.

Terbaru, polisi telah mendeteksi para pelaku lewat rekaman CCTV. Dari rekaman CCTV, pelaku begal terhadap Pangestu ini diduga menggunakan 2 motor. "Diduga ada dua motor pelakunya. Dia sudah niat (membegal) kan," kata Kombes Pol Yusri Yunus, Kabid Humas Polda Metro Jaya, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/10/2020).

Selain itu, Yusri mengatakan, pihak kepolisian telah memeriksa 3 saksi yang merupakan warga yang saat itu berada di sekitar lokasi. "Masih kita lakukan pendalaman. Kita lagi kumpulin CCTV di tempat (kejadian), pascakejadian, sama sebelum kejadian," lanjut Yusri.

Menurut Yusri, penyidik memang telah mengambil beberapa bukti CCTV di sekitar lokasi. Namun, bukti petunjuk belum maksimal. Intinya, ada dua kendaraan bermotor yang diduga melakukan upaya pembegalan kepada korban.

Seperti diketahui, aksi begal yang menimpa Kolonel Pangestu terjadi pada Senin (26/10) pukul 06.45 WIB di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakpus. Pelaku menggunakan sepeda motor berusaha mengambil tas milik Kolonel Pangestu. Korban lalu jatuh dan kepalanya terluka.

"Iya mau ngambil tas korban. Tapi gagal," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Burhanuddin, secara terpisah.

Kadispen Kormar Letkol Marinir Gugun Saeful menjelaskan, korban memang kerap bersepeda dari rumahnya yang berada di Cilandak, Jakarta Selatan ke kantornya di Kwitang, Jakarta Pusat.

Menurut Gugun, kejadian diduga penjambretan tersebut berlangsung sangat cepat. "Nah, pada saat tadi di jalan itu, tahu-tahu tidak sadarkan diri dan jatuh. Kejadiannya sangat cepat. Jadi setang sepedanya seperti ada yang narik, cepat sekali kejadiannya," kata Gugun saat dihubungi wartawan, Senin (26/10/2020).

Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 06.45 WIB. Kondisi jalan di lokasi masih sepi. Menurut Gugun, saat itu korban memang meletakkan tas handphone di stang sepedanya. Diduga korban berniat mengambil tas tersebut.

Saat kejadian berlangsung, korban seketika jatuh terjerembap. Tangannya sempat refleks menangkis upaya penjambretan yang dilakukan oleh pelaku di setang sepedanya. "Ini antara ada narik dan tidak, karena langsung ban depan sedang lurus, jadi kepalanya langsung membentur. Tangannya kemungkinan terkilir atau bisa lebih parah," jelas Gugun.