Saeb Erekat, Negosiator Damai Palestina-Israel, Meninggal karena COVID-19

ERA.id - Saeb Erekat, negosiator veteran Palestina yang turut merundingkan upaya perdamaian dengan Israel di era 1990an, meninggal dunia di usia 65 tahun karena infeksi COVID-19, Selasa (10/11/2020).

Erekat, yang menjalani transplantasi paru-paru di Amerika Serikat pada tahun 2017 lalu, diketahui positif terinfeksi korona pada awal Oktober, seperti dikutip CNN dari kantor Departemen Urusan Negosiasi Palestin, Selasa.

"Fatah kehilangan salah satu putra terbaik bangsa ini, Dr. Saeb Erekat," kata sebuah posting media sosial dari Partai Fatah.

Sebelum meninggal dunia, Erekat sempat dilarikan ke RS Hadassah Medical Center di Yerusalem pada 18 Oktober lalu. Ketika figur senior di Palestina itu telah berada dalam kondisi serius.

Sebagai figur politik ternama Palestina selama beberapa dekade terakhir, Erekat pernah terlibat dalam proses perundingan perdamaian antara Palestina dan Israel di era 1990an. Ia saat itu menjadi wakil kepala delegasi Palestina dalam Konferensi Madrid di tahun 1991, suatu konferensi di mana Presiden AS George HW Bush mendorong terjadinya penyelesaian atas konflik Arab-Israel yang telah terjadi selama berpuluh-puluh tahun.

Seperti dilansir CNN, Erekat kala itu tampil memakai pakaian tradisional Palestina, Keffiyeh, sehingga membuat Israel makin enggan untuk bernegosiasi dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Posisi Erekat sebagai kepala negosiator Palestina dengan Israel akan berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

Erekat sendiri lahir di Yerusalem dan mengenyam pendidikan di Amerika Serikat dan Inggris. Ia kemudian menjadi anggota Partai Fatah di Palestina dan dekat dengan tokoh karismatik Yasser Arafat. Dalam upaya negosiasi dengan Israel, Erekat terus mengupayakan solusi dua negara, meski ia tidak terlalu percaya dengan figur Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel.