Dilukis Mirip Wajah Pemiliknya, Masker Ini Trending di Brazil
ERA.id - Jorge Roriz, 65 tahun, seniman yang punya keahlian menciptakan kostum warna-warni untuk karnaval di Rio de Javeiro, Brazil, kini menuangkan sentuhan magisnya pada masker-masker yang dipakai kala pandemi COVID-19.
Seperti dikabarkan Reuters, Roriz mampu melukis wajah seseorang semirip mungkin ke atas masker kain. Reuters bahkan menyebut lukisan Roriz, "sangat akurat, sampai-sampai serasa tidak nyata." Misal, ketika seniman ini memakai masker untuk wajahnya sendiri, mulutnya tampak membisu.
Saat memakai maskernya, ROriz sekilas mirip seperti seorang ventriloquist, alias pemain boneka yang di Indonesia dipopulerkan oleh Ria Ernes dan boneka Susan-nya.
"Saya memakai masker ini untuk mempertahankan identitas saya," kata Roriz.
Ia melukis area bawah wajah seseorang pada masker putih. Ia juga menghabiskan sedikit waktu untuk menambahkan detail raut wajah hingga rona bibir sang pemilik masker.
Kini, masker-masker itu menjadi sangat populer di kalangan warga Brazil yang ingin wajahnya tetap 'tampak', namun, tanpa meninggalkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker di tengah pandemi COVID-19 di Brazil.
"Tiap orang perlu menjaga dirinya masing-masing. Sangatlah baik jika orang-orang memakai masker," kata dia.
"Saya telah melihat orang-orang bereaksi positif (terhadap karya saya); mereka tertawa. Situasi yang awalnya membawa kesedihan, kini justru membawa kegembiraan."
Brazil menjadi salah satu negara di dunia yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. Per Selasa (17/11/2020) total ada 5,87 juta kasus infeksi korona di negara tersebut, yang 166.067 kasus di antaranya berujung pada kematian, seperti disampaikan oleh situs Worldometer.
Situasi ini berakibat pada ketidakpuasan warga Brazil pada kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro, yang dianggap menyerupai gaya populis Presiden Donald Trump di Amerika Serikat. Menang dengan mengejutkan di pemilu Brazil tahun 2018, Presiden Bolsonaro pada Minggu lalu melihat kandidat-kandidat sayap kanan yang ia dukung kalah di pemilihan kepala daerah. Hal ini mengindikasikan surutnya pengaruh sosok Bolsonaro dalam diskursus publik.