Misteri Perampokan Perhiasan di Museum Green Vault Bernilai Rp18 Triliun
ERA.id - Peristiwa perampokan besar-besaran terjadi di sebuah brankas sebuah museumbernama Green Vault di kota Dresden, Jerman, pada November 2019, mengakibatkan hilangnya 100 benda paling berharga dalam khazanah Eropa.
Selama satu tahun penuh operasi pencarian telah dilakukan untuk menangkap komplotan perampok, dan menemukan harta yang hilang, namun baru pada Selasa (17/11/2020) proses pencarian menemukan titik terang.
Kembali ke masa akhir November 2019 itu, publik kota Dresden digemparkan oleh berita terjadinya perampokan di Kastil Dresden yang dikenal sebagai tempat tinggal sekaligus kompleks museum barang-barang berharga.
Seperti dilansir CNN, Selasa (17/11/2020), sekelompok perampok berhasil mengakses Green Vault, yang merupakan koleksi karya masterpiece terbesar di Eropa. Mereka mengambil artefak-artefak "yang nilainya tiada tara", seperti disampaikan Roland Woeller, politisi setempat.
Brankas tersebut memuat koleksi perhiasan dan ornamen yang sangat langka, mulai dari mangkuk yang ditatah langsung dari bongkahan kristal dan batu agate hingga patung dan cawan yang dihiasi telur-telur unta yang disepuh emas.
Salah satu koleksi paling berharga di situ adalah berlian hijau 41 karat yang dikenal dengan nama the Dresden Green. Untungnya, benda ini tidak sedang berada di tempat ketika perampokan terjadi. 'Harta karun' tersebut sedang dipinjamkan ke Metropolitan Museum of Art di Kota New York City. Nilai barang-barang tersebut ditaksir mencapai Rp18 triliun.
Singkatnya, pada hari Senin yang mengagetkan itu, polisi pada pukul 4:59 pagi mendapatkan telepon dari unit keamanan museum, yang melaporkan telah terjadinya perampokan di gedung tersebut. Dua terduga perampokan tertangkap kamera CCTV: satu orang tampak mengitari galeri sambil menyorotkan senter ke berbagai arah, sementara satu orang lagi memecah kaca menggunakan kapak.
Berdasarkan laporan kepolisian, sekering listrik di sekitar museum dirusak dengan sengaja, membuat jalanan gelap gulita di saat-saat peristiwa itu terjadi. Polisi juga mencurigai bahwa para perampok kabur menggunakan mobil Audi A6. Beberapa saat kemudian polisi menemukan mobil yang dimaksud telah dibakar di dalam sebuah garasi yang ada di sisi lain kota Dresden.
Sembari polisi melacak keberadaan sang perampok, direktur otoritas koleksi seni Kota Dresden Marion Ackermann mengumumkan hilangnya barang-barang berharga.
Ia menunjukkan foto barang-barang yang dimaksud, yang menampakkan perhiasan-perhiasan dari berlian, mutiara, hingga rubi. Ia menyebut bahwa kehilangan tersebut "tak terhitung nilainya" karena benda-benda tersebut berasal dari era abad ke-18. Belakangan, Perdana Menteri negara bagian Saxony Michael Kretschmer menulis via Twitter bahwa insiden itu telah "merampok harta seluruh warga Saxon."
Tak mengherankan bahwa aksi perampokan itu memicu sebuah misi investigasi besar-besaran. Total terdapat 1.638 polisi yang dikerahkan untuk menangkap para pelaku, seperti dilaporkan CNN. Hingga akhirnya, pada Selasa (17/11/2020), proses pencarian ini menemukan titik terang.
Tiga orang berkewarganegaraan Jerman telah ditangkap di Kota Berlin pada Selasa pagi, seperti dicantumkan dalam pernyataan bersama pihak kejaksaan dan kepolisian setempat. Komplotan ini ditangkap dengan tuduhan perampokan kelas berat pada November tahun lalu, serta dua aksi pembakaran secara disengaja. Ketiga orang ini akan disidang di Kota Dresden pada Selasa.
Otoritas setempat mengatakan mereka masih mencari harta karun yang hilang. "Fokus dari pencarian hari ini adalah untuk menemukan harta karun seni yang hilang serta bukti-bukti terkait, seperti media penyimpanan data, pakaian, dan perkakas," demikian ditulis dalam pernyataan itu.
Proses pencarian saat ini masih berpusat di kawasan Neukoelln di Kota Berlin. Polisi juga masih melakukan pencarian secara terpisah di beberapa tempat di kota tersebut.