Sejuta Kasus COVID-19 dalam 6 Hari, Warga AS Dipaksa Tetap di Rumah

ERA.id - Total kasus COVID-19 di Amerika Serikat mencapai 12,01 juta kasus per Sabtu (21/11/2020), hanya enam hari setelah agregat kasus korona di negara itu mencapai 11 juta, atau yang terbanyak di seluruh dunia.

Krisis wabah korona di Negeri Paman Sam pun mencapai tonggak baru karena pada Jumat lalu jumlah tambahan kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir mencapai 195.542 kasus, seperti disampaikan oleh Universitas Johns Hopkins.

Tingkat kematian harian saat ini hampir menyamai situasi yang terjadi selama musim semi lalu, seperti ditulis di The Guardian, dengan angka kematian akibat COVID-19 pada hari Kamis melampaui 2.000 kasus.

Angka kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat menjadi yang tertinggi di dunia dengan 256.782 kasus.

Guna mengontrol pandemi, banyak negara bagian di AS telah mengontrol pergerakan warga dan kegiatan bisnis.

Misalnya, sejak Sabtu malam, negara bagian California telah menerapkan jam malam, pukul 22.00 hingga 05.00 dan berlaku sampai 21 Desember, menyusul adanya kekhawatiran bahwa membludaknya pasien COVID-19 bisa melumpuhkan sistem kesehatan setempat. Warga California hanya diperbolehkan untuk berbelanja bahan makanan sehari-hari, mengambil pesanan makanan, dan melepas penat sejenak di sore hari.

Pejabat setempat, seperti diberitakan The Guardian, berupaya mencegah warga AS untuk tidak berkumpul atau minum-minum karena aktivitas tersebut ditengarai menyebabkan tingkat infeksi COVID-19 kembali meroket setelah sempat melandai beberapa bulan lalu.

Dr. Mark Cullen, seorang pakar penyakit menular yang pernah bekerja di Stanford University, mengatakan bahwa pemerintah California telah tepat menganalisa data yang tersedia.

"Orang-orang berkumpul dalam jumlah besar dan lepas kontrol, tidak memakai masker, tidak menjaga jarak, dan berkumpul di dalam ruangan. Banyak kegiatan tersebut terjadi di malam hari," kata Cullen.

Banyak pakar juga mengkhawatirkan liburan Thanksgiving, yang jatuh pada 26 November, yaitu momen saat jutaan warga AS kemungkinan akan mengunjungi keluarganya meski sudah diperingatkan oleh pejabat kesehatan setempat. Menunjuk pada rentannya sistem kesehatan AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan bahwa "cara terbaik merayakan Thanksgiving tahun ini adalah berada di rumah bersama orang-orang dalam keluarga Anda sendiri."