Mengenal Gongshou, Cara Orang Tionghoa Memberi Salam dan Menghormati Lawan

ERA.id - Jika menonton sebuah film silat atau film Tionghoa, biasanya pemeran dalam film itu memberi salam yakni gongshou dengan menempelkan tangannya satu sama lain. Unik ya. Bagaimana sih sejarah Gongshou atau memberi salam dengan menempelkan tangan itu, mesti dilakukan?

Dalam tulisan Herman Tan soal gongshou, cara salam ini kemungkinan timbul karena meniru tangan budak yang terbelenggu, yang berarti kita bersedia menjadi budak si lawan bicara, bersedia diperintah.

Itulah bedanya dengan jabat tangan seperti budaya Barat. Walau jabat tangan mulai populer di China, namun tradisi gongshou ini masih dilakukan seperti saat Imlek (saling memberikan ucapan gongxi, diikuti gestur tangan gongshou) dan masih banyak momen lainnya.

Gongshou dalam film "Wuxia"

Coba perhatikan gambar di atas seperti dalam film Wuxia. Apa beda cara gongshou wanita dan pria? Jawabannya, kalau wanita, tangan kanannya berada di depan tangan kiri; sementara pada pria, tangan kiri berada di depan tangan kanan.

Hal ini sebenarnya mengacu pada prinsip “Nan Zuo, Ni You” (pria di kiri, Wanita di kanan). Cara gongshou ini juga mengacu pada praktik kebiasaan di jaman Kongzi.

Gongshou sendiri banyak model, cuma yang umum dilakukan yakni seperti gambar di atas. Gongshou lain masih ada, seperti:

1. Pada olahraga Wushu, semua atlet akan melakukan gongshou seperti tampak seperti foto Jack Ma, yaitu tangan kiri membuka lurus, sementara tangan kanan menutup/melipat.

Caption

2. Pada jaman dahulu, cara memberikan gongshou oleh (1) bangsawan atau pejabat tinggi, dan (2) kaum terpelajar atau sastrawan, umumnya seperti gambar ilustrasi di bawah ini:

Gongshou (1)
Gongshou (1)

Kelebihan Gongshou dari jabat tangan

Beberapa orang menyebutkan bahwa sebenarnya gongshou memiliki kelebihan daripada menjabat tangan, apa itu?

Pertama, lebih higienis sebab tangan kita tak bersentuhan dengan lawan bicara seperti jabat tangan pada umumnya. Hal ini sangat baik diterapkan ketika lagi maraknya penyebaran virus korona di tahun 2020.

Kedua, lebih praktis. Memberi hormat kepada ratusan, atau bahkan ribuan orang, cukup dengan melakukan gongshou 1 kali. Bayangkan saja, jika ribuan orang, kamu mau menyalami mereka semua?

Ketiga, lebih indah. Postur tubuh saat melakukan gongshou lebih gagah dan lebih elegan, dibandingkan dengan berjabat tangan.

Keempat, lebih bebas. Jabat tangan memerlukan kerjasama kedua belah pihak, barulah jabat tangan itu dianggap telah dilakukan. Kan canggung jadinya, jika kita sudah mengulurkan tangan, malah lawan bicara kita tak mau bersalaman.