'Tracing' Klaster 'Balai Kota' DKI Jakarta, Dinkes Catat 24 Orang Ikut Terpapar COVID-19
ERA.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan penelusuran kontak terdekat atau tracing kepada 437 orang yang pernah berinteraksi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang dinyatakan positif COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (3/12/2020).
"Dinkes Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan tracing kepada kontak terdekat dari gubernur dan wakil gubernur DKI. Tracing dilakukan kepada 437 orang yang melakukan kontak erat dengan gubernur dan wakil gubernur DKI," ujar Wiku.
Wiku memaparkan, dari hasil tracing tersebut, Dinkes DKI menemukan 24 orang yang juga dinyatakan positif COVID-19. Dengan rincian lima orang kontak erat dengan Anies dan 19 orang kontak erat dengan Riza Patria.
"Dari tracing yang sudah dilakukan ditemukan sebanyak 24 orang yang positif COVID-19 dengan rincian lima orang yang berasal dari kontak erat dengan Gubernur DKI dan 19 orang yang berasal dari kontak erat dengan Wakil Gubernur DKI," papar Wiku.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, dirinya dinyatakan positif COVID-19 berdasar hasil tes usap PCR yang keluar pada Selasa dini hari (1/12). Pada Senin siang (30/11), Anies memang telah melaksanakan tes usap PCR di Balai Kota DKI Jakarta
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga mengumumkan positif terpapar COVID-19 pada Minggu (29/11). Saat ini keduanya sedang menjalani isolasi mandiri dan dalam kondisi yang baik.
Adapun pemerintahan Provinsi DKI Jakarta tetap berjalan seperti biasa. Anies tetap akan bekerja seperti biasa secara daring atau virtual. Dia memastikan proses pemerintahan provinsi DKI Jakarta tetap berjalan seperti biasa.
"Saya akan tetap bekerja dari rumah, memimpin rapat secara virtual, dan sejak Maret lalu kita terbiasa bekerja secara virtual dan insyaallah tidak akan ada gangguan dalam proses pengambilan keputusan dan dalam proses pemerintahan," ungkap Anies dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/12/2020).