Pasien Isolasi COVID-19 di Bandung Didominasi Warga Luar Kota

ERA.id - Satuan tugas COVID-19 Kota Bandung mengupayakan penambahan ruang isolasi untuk pasien yang berasal dari luar Bandung.

Katua satgas COVID-19 Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan kalau upaya penambahan karena adanya peningkatan kasus COVID-19 yang mayoritas berasald ari warga luar Bandung.

“Sudah ada 92 persen pasien COVID-19 yang berasal dari luar Kota Bandung namun cakupannya Jawa Barat, kalau hanya diperuntukan untuk warga Bandung saja, tentu ruangan tidak akan terlalu penuh,” jelas Oded di Balai Kota, jumat(11/12/2020).

Dia juga menerangkan kalau persentase tersebut merupakan konsekuensi Bandung sebagai ibu kota provinsi, dimana penanggulangan COVID-19 bisa cepat ditangani,dilihat dari persediaan obat dan alat kesehatan lainnya.

Sedangkan, ketua satgas harian Kota Bandung Ema Sumarna memaparkan untuk warga Bandung ada 58 persen dari ketersediaan tempat tidur sebanyak 900 tempat tidur, sisanya berasal dari luar kota.

“Saat ini, kami sedang melobi sejumlah tempat yang akan dijadikan lokasi baru untuk isolasi pasien COVID-19, sebelumnya kami sudah berhasil bernegosiasi dan mendapatkan tempat isolasi yang berada di Jalan Supratman, dimana ada 10 kamar yang bisa digunakan, kemudian di sekitar Jalan Setiabudhi Bandung dimana lokasi tersebut memiliki 25 kamar,” jelas Ema kepada wartawan,jumat(11/12/2020).

Untuk Rumah Sakit, Pemkot Bandung mengoptimalkan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung untuk penambahan ruang isolasi dengan jumlah penambahan kapasitas tempat tidur.

“Sebelumnya RSKIA hanya menampung 56 kamar, namun dalam upaya penambahan ruang isolasi ini, kami optimalkan untuk ditambah menjadi 70 kamar, selain itu penambahan tenaga medis disana akan dilakukan,”ujar Ema.