DPRD: KJP Plus Rawan Diselewengkan

Jakarta, era.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, Gembong Warsono, menilai dana anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus rentan diselewengkan.

Menurut Gembong, anak di Jakarta yang tidak sekolah terbagi menjadi dua kategori.

"Satu, anak tidak sekolah karena dia tidak mampu sekolah. Dua, anak tidak sekolah karena dia tidak mau sekolah," ujar Gembong di gedung DPRD Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Gembong khawatir jika jaminan yang diberikan salah sasaran. Jangan sampai, niat Pemprov DKI untuk membantu pendidikan, justru menjerumuskan pada hal yang tak diinginkan.

"Jadi kalau orang enggak mau sekolah dikasih subsidi buat sekolah, buat apa? Kita khawatirkan anak enggak mau sekolah, dikasih duit dari KJP dimanfaatkan buat narkoba," kata Gembong.

Sejauh ini, Gembong belum melihat kelebihan dari konsep progaram KJP Plus. Namun, Politisi PDI-P itu berharap manfaat KJP Plus yang diberikan lebih besar nantinya dibanding mudaratnya.

"Kualitas dan kuantitas KJP ditingkatkan supaya warga Jakarta bisa melihat plusnya di mana,sementara ini enggak kelihatan plusnya dimana," tutup Gembong.

KJP Plus merupakan program untuk merevisi dan memperluas manfaat KJP untuk semua anak usia sekolah (6-21 tahun). Berdasarkan janji kampanye Anies Sandi, nantinya anak yang belum bersekolah ataupun putus sekolah tetap mendapatkan KJP.

Tag: