Viral! Pasangan Kekasih di Sumut Gancet Saat Hubungan Intim, Mistis atau Ilmiah?
ERA.id - Sebuah insiden tak biasa terjadi di Sumatera Utara (Sumut). Sepasang kekasih diduga gancet saat sedang berhubungan intim. Peristiwa yang diduga terjadi di Jalan Merdeka, Kecamatan Tanjungtiram, Kabupaten Batubara itu pun viral di media sosial.
Akun Instagram @smart.gram yang mengunggah video tersebut menjelaskan kejadian sepasang kekasih yang gancet itu terjadi pada Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 23.00 WIB
Dilihat ERA.id, dari video pasangan gancet yang viral di media sosial terlihat sepasang kekasih itu saling berpelukan. Di sekelilingnya tampak sejumlah warga yang mengerubungi dan beberapa mencoba mengabadikan momen tersebut.
Dikutip dari solopos.com, warga di sekitar lokasi kejadian sempat berusaha memisahkan keduanya karena dianggap berbuat mesum. Namun, pasangan kekasih tersebut tak mau lepas. Bahkan saat polisi datang dan membawa mereka, tubuh keduanya gancet atau terus berpelukan.
Kapolsek Labuhan Ruku, AKP Jagani Sijabat, mengatakan pasangan itu dibawa ke markas untuk diberikan pembinaan.
"Benar, keduanya berpelukan, tak mau dipisah. Akhirnya kami bawa ke polsek, diberikan nasihat, dan panggil keluarganya," kata Jagani Sijabat, Kamis (28/1/2021).
Ketika di mapolsek, kata dia, perempuan dan lelaki yang sempat diduga gancet itu juga diberikan makanan serta baju baru. Setelah mendapatkan informasi soal keluarga keduanya, polisi segera mengontak mereka untuk menjemput pasangan tersebut.
Gancet fenomena mistis atau ilmiah?
Gancet atau terjepitnya penis dengan vagina saat berhubungan seks, banyak dikaitkan orang sebagai hal mistis. Apalagi saat berhubungan di alam terbuka. Gancet atau penis captivus dalam dunia medis terjadi karena penis memang bisa terjepit disebabkan otot vagina yang tiba-tiba menekan lebih kuat daripada biasanya, bukan pengaruh mistis.
Bahayanya, meski sudah tidak dalam keadaan ereksi, penis tetap tidak bisa ditarik keluar. Waduh, ngeri juga ya. Dalam beberapa kasus, dibutuhkan bantuan medis untuk mengeluarkan penis dari vagina.
Memang belum ada ditemukan penelitian atau bukti medis dari gancet secara lebih spesifik, namun bukan berarti laporan mengenai kasus tersebut tidak ada dalam literatur medis. Di dunia medis, hanya ada beberapa kasus gancet yang sempat dilaporkan. Kasus gancet pertama pada tahun 1870 dan dan kasus kedua pada 1872.
Kejadian pertama melibatkan pasangan muda yang baru menjalani enam bulan masa pernikahan. Ketika mereka ngeseks, terjadi kontraksi vagina yang kuat hingga otot vagina kejang. Bagi pria, kondisi tersebut membuat penis tertahan dalam vagina dan tak dapat dikeluarkan.
Pada tahun 1872, melibatkan pasangan yang telah menikah selama setahun. Sebelumnya, pasangan tersebut memiliki hubungan seksual yang normal, tapi kemudian keanehan gancet terjadi. Meski begitu, lama-kelamaan ketika ketegangan berkurang, penis bisa dikeluarkan dengan sendirinya.
Pada tahun 1979, British Medical Journal pernah menerbitkan ulasan, di mana mereka mengutip dua ahli ginekologi abad ke-19 yang mengklaim pernah menangani kasus penis captivus.
Ada juga jurnal medis yang menerbitkan tanggapan dari seorang pembaca yang mengaku sebagai saksi mata ketika ia melihat pasangan yang mengalami gancet. Pada tahun 2016, saluran televisi Kenya juga memberitakan adanya pasangan yang dibawa ke dukun setempat setelah mengalami hal yang sama.
Sejauh ini, hampir semua pemberitaan dan laporan medis mengenai gancet cuma didasari desas-desus. Meski begitu, setidaknya kedua kasus yang telah dijelaskan di atas menjadi bukti bahwa penis captivus benar terjadi.
Dunia kesehatan pun menyarankan jika penderita mengalami penis captivus, maka ada cara yang bisa dilakukan untuk meminta pertolongan medis yakni:
1. Hindari panik dan tetap tenang
Panik membuat penis makin terjepit. Menenangkan diri masing-masing dengan menarik napas panjang selama beberapa kali agar otot-otot turut rileks dan perlahan organ kelamin yang saling menempel terlepas.
2. Jangan melakukan apa pun yang bisa menyakiti diri dan pasangan
Jika terjadi gancet saat berhubungan intim jangan pernah memaksa menarik kelamin atau menggunakan pelumas agar kelamin bisa terlepas, karena hal tersebut tidak akan mengatasi kondisi ini. Jika setelah beberapa menit masih menemui jalan buntu alias belum terlepas juga, barulah hubungi layanan medis.