Berusia Ribuan Tahun, Inilah Satu-Satunya Sahabat Nabi Muhammad yang Masih Hidup
ERA.id - Semasa hidup, Nabi Muhammad SAW dikenal memiliki banyak sahabat. Di antara yang masyhur adalah Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Tapi tahukah kamu ada sahabat Nabi Muhammad yang masih hidup hingga sekarang?
Nabi Muhammad lahir di Makkah pada tahun 570 masehi dan meninggal dunia di Madinah pada tahun 632 masehi. Artinya hampir 1.500 tahun lalu. Namun, yang mengejutkan ada sahabat Nabi yang masih tersisa.
Ia adalah Pohon Sahabi. Pohon itu masih berdiri kokoh hingga saat ini, padahal telah berumur ribuan tahun. Pohon itu pun dijuluki sebagai satu-satunya sahabat Nabi Muhammad yang masih hidup hingga kini.
Juluki Pohon Sahabi juga disematkan karena menjadi satu-satunya saksi kerasulan Nabi Muhammad yang masih hidup hingga kini. Bahkan kini pohon tersebut menjadi satu-satunya pohon yang tumbuh di gersangnya padang tandus di sekitarnya.
- Begini Cara Ibadah Umat Sebelum Nabi Muhammad: Sholat 2 Waktu hingga Puasa Seumur Hidup
- Misteri Bangsa Agartha yang tinggal di Perut Bumi dan Disebutkan dalam Al-Quran
- Ternyata Al-Qur'an Sudah Prediksi Peristiwa yang Kini Terjadi, Eksplorasi Bulan hingga Kendaraan Masa Depan
- Kisah Gus Dur yang Mengelap Gelas Anak Pendiri Gontor dengan Celana Dalam
Muhammad Ibnu Jarir at-Tabari, ahli tafsir ternama menceritakan sejarah masa kecil Nabi Muhammad SAW yang bertemu seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira yang meramalkan kenabian Muhammad. At-Tabari menyebutkan saat Rasulullah berusia 12 tahun ia bersama sang paman, Abu Thalib, berdagang ke Syam (Wilayah empat negara yakni Suriah, Palestina, Yordania, dan Lebanon).
Saat melintasi wilayah tersebut --yang kini padang gurun bagian dari Yordania-- terdapat sebuah pohon besar yang sangat rindang. Dan tidak ada pepohonan lain yang tumbuh sejauh padang gurun, selain pohon ini.
Pohon itu pun jadi lokasi peristirahatan kafilah dagang yang di antaranya ada Abu Thalib dan sang keponakan Muhammad bin Abdullah. Pendeta Buhaira menyaksikan kemuliaan kafilah dagang dari hijaz ini, yang selalu dilindungi awan dalam perjalanannya.
Mereka pun dijamu di biara Buhaira. Sedangkan Muhammad bin Abdullah berteduh di pohon tersebut. Seketika itu cabang-cabang pohon dan ranting menaungi dibawahnya. Menyaksikan keajaiban ini, Buhaira kagum.
Dari biaranya, Buhaira yang sedang menjamu para kafilah dari Hijaz ini meminta agar Abu Thalib segera kembali ke Makkah untuk menjaga Nabi Muhammad kecil dari serangan orang jahat yang hendak membunuhnya.
Buhaira yakin bahwa Nabi Muhammad merupakan nabi terakhir seperti yang disebutkan dalam kitabnya. Kisah pertemuan Nabi Muhammad dengan Bahira di bawah pohon Sahabi pun diabadikan lewat film dokumenter singkat berjudul The Blessed Tree.
Kisah tersebut diceritakan oleh Pangeran Ghazi bin Muhammad dari Yordania yang ditempatkan oleh sang paman, Raja Hussein untuk bekerja di Royal Archives. Sejak saat itu banyak peneliti yang menemukan beberapa referensi mengenai pohon tersebut.
Raja Abdullah II dari Yordania bahkan menyebutnya sebagai the Blessed Tree atau Pohon yang diberkahi Allah. Pemerintah Yordania saat ini memagari area sekitar pohon sebagai tanda bahwa pohon Sahabi ini merupakan saksi sejarah ramalan kenabian dari seorang pendeta Nasrani Buhaira.