Biodata Ustadz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata yang Meninggal di Rutan Mabes Polri

ERA.id - Soni Eranata atau yang akrab disapa Ustadz Maaher At-Thuwailibi dikabarkan meninggal dunia di Rutan Mabes Polri. Kabar meninggalnya Ustadz Maaher diketahui lewat postingan status WhatsApp eks pengacara FPI Azis Yanuar.

Untuk diketahui, pada 3 Desember 2020, Ustadz Maaher ditangkap Bareskrim Polri di kediamannya di Bogor. Ia dijerat dengan UU ITE karena diduga melakukan penghinaan kepada tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Habib Luthfi bin Yahya. Selanjutnya, kepolisian memutuskan untuk menahan Maaher.

Ustadz Maaher lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 14 Juli 1992. Sebelum ditangkap, Ustadz Maaher aktif menyampaikan dakwahnya di berbagai platform sosial media, seperti Youtube, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya. Pada 2020, ia memutuskan untuk berdakwah di aplikasi Tiktok.

Ustadz Maaher merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Orang tuanya bukan seorang pendakwah sepertinya, melainkan pekerja biasa. Meskipun lahir dan besar di Medan, Soni memutuskan untuk merantau dan tinggal di Bogor bersama anak dan istrinya.

Ustadz Maaher juga diketahui sempat berkuliah di Al-Hidayah, Bogor. Namun, tidak selesai. Ia kemudian melanjutkan kuliahnya di Universitas Ibnu Khaldun (UIK), Bogor dan mengambil jurusan Pendidikan.

Asal usul nama Maaher At-Thuwailibi

Ustadz Maaher diketahui memiliki nama asli Soni Erata. Nama Maaher At-Thuwailibi didapat saat dirinya menjadi santri. Kala itu, Soni menyetor bacaan Alquran dengan nada yang mirip Syekh Maher Al-Muaiqly. 

Mendengar hal tersebut, gurunya menjulukinya “Maaher At-Thuwailibi” yang hingga kini dikenal sebagai stage name­-nya, walaupun pada akhirnya dia dikeluarkan dari pesantren karena dugaan Homoseksual.

Ustaz Maaher dikenal publik sebagai pendakwah yang keras dan tegas. Di samping itu, ia juga dianggap sebagai pribadi yang humoris. Maaher memiliki banyak akun sosial media antara lain Youtube, Twitter, Instagram, dan Tiktok. 

Dalam salah satu video di kanal Youtube-nya, Maaher pernah melakukan aksi sosial dengan memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu di masa pandemi Covid-19.

Selain berdakwah, pemasukan sehari-harinya Ustadz Maaher juga menambah penghasilan dengan berjualan parfum dan kitab keagamaan. Dalam berdakwah, Maaher biasa mengenakan gamis berwarna putih dan ghutrah (serban khas Arab Teluk). 

Selain itu, Ustaz Maaher juga memiliki kedekatan dengan beberapa tokoh agama di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Habib Rizieq Shihab.