Cuaca Dingin di AS Bekukan Turbin Listrik, Setop Proses Vaksinasi
ERA.id - Musim salju Amerika Serikat di awal tahun 2021 memecahkan sejumlah rekor cuaca buruk sekaligus mengakibatkan sedikitnya 21 orang meninggal dunia. Jutaan warga negara bagian Texas, daerah yang terdampak paling parah, harus mengalami pemadaman listrik bergilir dan dibayangi bahaya angin tornado.
Reuters pada Rabu, (17/2/2021) melaporkan bahwa cuaca super dingin hingga minus 35 derajat Celsius tengah menyelimuti banyak area Amerika Serikat.
Pejabat pemerintahan negara bagian Texas dikritik menyusul tidak berfungsinya sistem kelistrikan di daerah tersebut, menyebabkan pemadaman listrik bergilir. Cuaca beku menyebabkan turbin angin yang didirikan di kawasan West Texas berhenti bergerak sehingga perusahaan energi tak bisa memenuhi kebutuhan listrik yang meningkat. Pemadaman ini berdampak pada 4,4 juta warga di Texas.
Setidaknya 21 orang telah meninggal dunia di negara bagian Texas, Lousiana, Kentucky dan Missouri.
Presiden Joe Biden memastikan kepada gubernur-gubernur negara bagian yang terdampak badai salju bahwa pemerintahan federal telah menyiapkan bantuan darurat jika diperlukan, sebut pihak Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
"Sangat, sangat penting saya rasa agar listrik bisa kembali menyala sesegera mungkin. Hal ini menjadi prioritas nomor satu!" kata Sylvester Turner, walikota Houston yang mendapati 1,3 juta rumah warganya tak teraliri listrik hingga Selasa.
Sementara itu rumah-rumah sakit mulai mendapati sejumlah pasien yang keracunan karbon monoksida setelah berusaha menghangatkan rumah dengan alat pemanggang BBQ atau yang berbahan gas propana.
Pusat-pusat vaksinasi COVID-19 di kota Houston juga harus tutup pada hari Rabu, kemungkinan hingga Kamis. Departemen Layanan Kesehatan Texas menyatakan bahwa distribusi vaksin harus ditunda.
"Tak ada yang ingin mengambil risiko menempatkan vaksin dalam kondisi berbahaya," sebut Douglas Loveday, juru bicara departemen tersebut, dikutip Reuters.
Cuaca bersalju yang sangat buruk di kawasan AS, mulai dari Ohio hingga Rio Grande, sejak akhir pekan lalu diperkirakan masih akan menyelimuti AS hingga Jumatnanti. Prakiraan cuaca memperkirakan cuaca akan menimbulkan curah salju hingga 4 inci dan hujan yang sangat dingin.
Cuaca ini sendiri disebabkan oleh massa udara Arktik yang tengah menaungi Amerika Serikat, menyebabkan temperatur udara anjlok ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di Nebraska, suhu minus 35 derajat Celsius pada Selasa mematahkan rekor yang terjadi tahun 1978 ketika suhu turun ke minus 27 derajat Celsius.
"Kami menyebut ini Sistem Badai No. 2, dengan lokasi yang sama seperti badai sebelumnya," kata ahli meteorologi Lara Pagane dari Pusat Prediksi Cuaca di College Park, Maryland.
"Cuaca ini sangat berbahaya," kata dia.