Jokowi Dilaporkan Karena Langgar Prokes, PDIP: Tidak Ada Provokasi Ajak Kerumunan

ERA.id - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Nabil Haroen menilai kerumunan warga di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo pada Selasa (23/2) tak bisa dijadikan alasan memperkarakan dengan alasan pelanggaran protokol kesehatan. Sebab, tidak ada upaya provokasi apalagi ajakan agar warga berkumpul.

"Tidak ada usaha atau provokasi untuk membentuk kerumunan. Tidak ada informasi yang mengajak warga membentuk kerumunan. Jadi, memang bukan dengan sengaja melanggar protokol kesehatan," ujar Nabil saat dihubungi, Kamis (25/2/2021).

Nabil menilai, kejadian kerumunan warga itu terjadi secara spontan dan berlangsung cepat. Lagipula, kata dia, saat itu Jokowi juga tetap mengingatkan warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakasi masker. Selain itu, kata Nabil, petugas juga langsung bergerak untuk menertibkan kerumunan.

"Bahwa, terjadi kerumunan secara spontan, itu tidak bisa terhindarkan. Itu berlangsung sangat cepat. Petugas langsung menertibkan kerumunan," kata Nabil.

Lebih lanjut, Nabil menyarankan agar ke depannya tim kepresidenan bisa lebih mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali. Dengan demikian, kerumunan warga yang antusias menyambut Jokowi bisa diminimalisir.

"Untuk ke depan, saya kira perlu diantisipasi tim Presiden. Misalnya dengan kendaraan patroli bahwa warga sebaiknya menjaga jarak, mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Sebelumnya, Kelompok yang mengatasnamakan diri Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan berencana melaporkan Presiden Joko Widodo ke Bareskrim Polri atas dugaan telah melanggar protokol kesehatan. Laporan itu rencananya akan dilayangkan pada Kamis (25/2/2021) hari ini.

Ketua Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan, Kurnia menjelaskan, dugaan pelanggaran protokol kesehatan itu berkaitan dengan terjadinya kerumunan massa yang menyambut Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

"Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin rakyat malah membuat kerumunan dan abai terhadap protokol kesehatan dengan melemparkan bingkisan dari atas mobil," kata Kurnia saat dikonfirmasi, Rabu (24/2) malam.