Setahun Pandemi COVID-19 di Indonesia, Integrasi Data Pusat-Daerah Masih Belum Akurat

ERA.id - Perkembangan terkini penanganan Covid-19 per 2 Maret 2021, terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 5.712 kasus dengan jumlah kasus aktif ada 149.645 kasus atau persentasenya 11,1 persen dibandingkan rata-rata dunia 18,88 persen.

Jumlah kesembuhan sebanyak 1.160.863 kasus atau 86,2 persen dibandingkan rata-rata dunia 78,89 persen. Pada kasus meninggal sebanyak 36.518 kasus atau 2,7 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,21%. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan saat ini sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali sedang melakukan proses integrasi data dari daerah ke pusat, terutama pada data kematian dan kesembuhan. 

"Proses ini dapat mempengaruhi jumlah penambahan kasus kematian dan kesembuhan sehingga terdapat kemungkinan belum merefleksikan angka kasus secara aktual," jelasnya memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (2/3) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Dari hasil evaluasi Satgas Penanganan Covid-19, pemerintah daerah saat ini telah berupaya mengikuti mekanisme pencatatan dan pelaporan data yang ditetapkan pusat.

Selanjutnya, dibutuhkan kemampuan pengintegrasian data di pusat yang dapat memaksimalkan keakuratan data dan ketepatan waktu, sehingga dapat menjadi navigasi dalam pengambilan keputusan.

Disamping itu, ia menyampaikan perkembangan penambahan kasus mingguan, mengalami penurunan sebesar 8,5%. Terdapat 5 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi diantaranya Sulawesi Selatan naik 776 (1.471 vs 2.247), Papua naik 205 (361 vs 566), Jambi naik 108 (161 vs 269), Sulawesi Tengah naik 97 (331 vs 428) dan Kalimantan Utara naik 81 (531 vs 612). 

Pada kasus kematian, pada minggu ini naik drastis sebesar 74,80% dibanding minggu lalu. "Ini adalah peningkatan yang sangat tajam mengingat beberapa minggu terakhir, terjadi penurunan kematian," lanjutnya.

Tingginya persentase kematian minggu ini merupakan kontribusi terbesar dari 5 provinsi. Yakni Jawa Tengah naik 410 (122 vs 532), Jawa Barat naik 117 (65 vs 182), Jawa Timur naik 73 (103 vs 176), Nusa Tenggara Timur naik 40 (17 vs 57) dan Sumatera Selatan naik 14 (7 vs 21). 

Lalu, untuk pasien sembuh mingguan, penambahannya mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya. Minggu ini turun sebesar 1,8%. Meskipun, apresiasi diberikan pada 5 provinsi yang mencatatkan kenaikan kesembuhan tertinggi mingguan. 

Diantaranya Jawa Tengah naik 7.756 (2.207 vs 9.964), Kalimantan Timur naik 1.284 (228 vs 1.512), Jawa Timur naik 901 (1.854 vs 2.755), Sumatera Barat naik 851 (243 vs 1.094) dan Kalimantan Timur naik 529 (3.333 vs 3.862).